Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

Tokoh-Tokoh Pembaharu Hukum Islam di Indonesia

Berbicara tentang pembaharuan hukum Islam tidak lepas dari upaya melalui proses tertentu yang dilakukan oleh mereka yang mempunyai kompetensi dan otoritas dalam pengembangan hukum Islam (mujtahid), dengan cara-cara tertentu, berdasarkan kaidah-kaidah istinbat/ijtihad untuk menjadikan hukum Islam dapat tampil lebih segar dan nampak modern tidak ketinggalan zaman. Dari sini, dapat dipahami bahwa pembaharuan hukum Islam adalah upaya atau gerakan ijtihad untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian ajaran Islam di bidang hukum dengan kemajuan modern, sehingga hukum Islam dapat menjawab segala tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan sosial sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Secara umum terdapat lima metode yang digunakan dalam upaya pembaharuan hukum Islam, metode-metode tersebut adalah (1) takhayyur, (2) talfiq, (3) takhshîsh al-qadlâ, (4) siyâsah syar‘îyah, dan (5) reinterpretasi nash. Meskipun dalam penggunaan istilah metode-metode tersebut, dalam hal-hal tertentu antara satu ilmuan dengan ilmuan yang lain kadang berbeda. Misalnya untuk menyebut istilah takhshâsh alqadlâ dan/atau siyâsah syar‘îyah dengan metode prosedur administrasi. Demikian juga untuk istilah reinterpretasi (penafsiran ulang) digunakan istilah ijtihad. Di samping itu, juga terdapat perbedaan dalam hal pengelompokan, misalnya istilah takhayyur dan talfiq. Sebagian ilmuan memisahkan antara takhayyur dan talfiq, namun ada juga yang menyatukannya. Adapun dasar pertimbangan yang digunakan dalam menggunakan metode-metode tersebut di atas setidaknya ada dua, yaitu: (1) mashlahah mursalah, dan (2) konsep yang lebih sejalan dengan tuntutan dan perubahan zaman. Wal hasil, kemaslahatan menjadi ujung tombak dalam pergerakan dan reformasi hukum Islam. Demikian ini karena mashlahat merupakan inti dari maqashid al shari’ah (tujuan hukum Islam). Sejalan dengan pernyataan Al-Syatibi bahwa pada dasarnya hukum dan seperangkat aturan-aturan yang disyari’atkan oleh Allah kepada umat manusia memiliki maksud dan tujuan demi ketercapaiannya kemaslahatan umat manusia. Buku ini terdiri atas 17 Bab yang dibahas secara rinci dalam pembahasan, diantaranya Gagasan Dan Dinamikan Pembaharuan Hukum Islam Di Indonesia, Maslahah: Kerangka Metodologis Paradigma Pembaharuan Hukum Islam, Prof. Dr. Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Hazairin Harahap, Prof. Dr. Ibrahim Hosen, Prof. Dr. Munawir Syadzali, Dr. (HC) K.H. Sahal Mahfuz, Dr. Nurcholis Madjid (Cak Nur), K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Prof. Dr. M. Quraish Shihab, M.A., Prof. Dr. Huzaimah T. Yanggo, M.A., Prof. Dr. M. Atho Mudzhar, MSPD, Prof. Dr. Satria Effendi M. Zein, M.A., Prof. Dr. Juhaya S. Praja, M.A., Prof. Dr. M. Amin Abdullah, K.H. Masdar F. Mas’udi, dan Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A.

Dr. Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Prof. Dr. Hazairin Harahap, Prof. Dr. Ibrahim Hosen, Prof. Dr. Munawir Syadzali, Dr. (HC) K.H. Sahal Mahfuz, Dr. Nurcholis Madjid (Cak Nur), K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Prof.

Mutiara Shalat Berjamaah

Meraih Pahala 27 Derajat

Mengapa kita sulit melangkahkan kaki ke masjid untuk shalat berjamaah? Padahal Rasulullah Saw. pernah meminta seorang tunanetra untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid karena masih mampu mendengar seruan azan. Bahkan, Rasulullah Saw. pun pernah bermaksud membakar rumah yang penghuni laki-lakinya tidak mau turut shalat jamaah bersama beliau. Sejak pertama kali shalat disyari’atkan, Rasulullah Saw. senantiasa melaksanakannya secara berjamaah. Rasulullah Saw. bukan hanya menginginkan kita untuk mendapatkan pahala lebih ketika melaksanakan shalat berjamaah, melainkan juga berbagai manfaat lain, di antaranya: -Meningkatkan kualitas shalat dan peluang diterima Allah lebih besar dibandingkan munfarid; -Melatih ketahanan mental dan menyelamatkan dari sifat munafik; -Membantu dalam menemukan solusi ketika sedang menghadai persoalan hidup; -Menumbuhkan loyalitas dan solidaritas. Mutiara Shalat Berjamaah ini menyadarkan kita akan banyaknya hikmah dan manfaat ketika shalat berjamaah. Subhanallah! Buku ini memberi arti betapa pentingnya shalat berjamaah dalam kehiupan ini. -M. Fauzi Rachman Penulis Shalat for Character Building. [Mizan, Mizania, Agama, Indonesia]

Mutiara Shalat Berjamaah ini menyadarkan kita akan banyaknya hikmah dan manfaat ketika shalat berjamaah. Subhanallah! Buku ini memberi arti betapa pentingnya shalat berjamaah dalam kehiupan ini.

Penganggaran Sektor Publik

Buku penganggaran sektor publik ini didesain dengan menyajikan eksplanasi teori, konsep, strategi, dan kebijakan pengelolaan anggaran publik dengan menfokuskan pada pemerintah daerah. Secara garis besar buku ini menyajikan pembahasan penganggaran sektor publik mengacu pada proses penyusunan rencana keuangan dari pendapatan sampai pada pembiayaan ke masing-masing kegiatan yang sesuai dengan fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Buku ini membahas tentang penganggaran sektor publik yang terdiri atas konsep penganggaran sektor publik, struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah, siklus APBD dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban, MTEF, pro-gender budgeting, performance based budgeting, fraud dalam penganggaran daerah, serta akuntansi pemerintah daerah berbasis akrual. Penulisan buku ini sangat jelas dan runtut membahas tentang penganggaran pada sektor publik. Data empiris dan temuan-temuan penulis tentang penganggaran sektor publik disajikan dalam buku ini sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca.

101 D. Tahapan Penyusunan Performance Based Budgeting....... 102 E. Indikator
Penyusunan Performance Based Budgeting..... 106 F. Studi Kasus: Evaluasi
Penganggaran Berbasis Kinerja Melalui Kinerja Keuangan yang Berbasis Value
 ...