Supernova: The Knight, The Princess and the Falling Star presents a series of intertwined and unconventional love stories, straight and gay, with a bit of science and spirituality added to the mix. The major characters are young, urban, and technologically highly aware. They are caught up in major forms of contemporary social conflict. The work has been highly acclaimed. The poet Taufiq Ismail has written: "A renewal has taken place in Indonesian literature over the past decade. Supernova is an intelligent, unique and truly exciting exploration of science, spirituality and the nature of love." The literary critic Jacob Soemardjo suggests: "This is an attractive novel by a young writer. It is an intellectual work in the form of a work of pop art, set in the real world. It opposes old values with new ways of understanding, so that readers can see the world in a different way."
Supernova is an intelligent, unique and truly exciting exploration of science, spirituality and the nature of love." The literary critic Jacob Soemardjo suggests: "This is an attractive novel by a young writer.
Essays on socio-political critics during the beginning of the New Order in Indonesia.
Essays on socio-political critics during the beginning of the New Order in Indonesia.
Sinta berubah. Namanya jadi Janaki. Janaki pun berubah. Namanyajadi Waidehi. Tapi, Rahwana tetap mencintainya. Rahwana tetapmenjunjungnya, menyembahnya. Terhadap titisan Dewi Widowati itu ia tak menyembah nama.Rahwana menyembah Zat melalui caranya sendiri. Persembahannyasecara agama cinta .... Hmmm .... Sebuah nama yang ada bukan karena dinamai. Sebuah nama yang ada juga bukan karena menamai dirinya sendiri. Adakah itu? Ada. Rahwana yakin itu ada. Dan ia sangat mencintainya
Sinta berubah.
“Tsotsi” adalah suatu gaya kaum muda kulit hitam di perkampungan-perkampungan di Johannesburg. Karena terpesona oleh film gengster Amerika tahun 1940-an, mereka meniru gaya pakaian serta pembangkangan pada hukum dan ketertiban. “Nyawa itu murah; pistol dan pisau berkuasa di malam hari,” kenang Nelson Mandela dalam autobiografinya, Long Walk to Freedom. “Gengster—disebut sebagai tsotsi—selalu membawa pisau lipat, jumlahnya banyak dan mencolok. Di masa itu, mereka meniru bintang film Amerika dan mengenakan topi fedora dan jas lapis-ganda dan dasi lebar berwarna cerah.” Selain busana, gaya ini juga mengembangkan bahasanya sendiri, tsotsitaal, yakni campuran cair dari frase-frase berbagai bahasa yang digunakan di Afrika Selatan. Novel ini bercerita tentang kehidupan tokoh Tsotsi, seorang pemuda yang tidak ingat akan nama aslinya, lupa masa kecil dan bagaimana prosesnya hingga ia bisa menjadi seorang gangster yang ditakuti banyak orang di sekelilingnya. Karakter dan hidupnya yang keras-tajam mendadak berubah setelah takdir membawanya berjumpa dengan seorang bayi yatim piatu, bayi yang secara kebetulan “ditemukannya” dan kemudian diasuhnya. Alam pikiran dan keadaan jiwa seorang Tsotsi adalah magic dari novel psikologis ini; perjalanan dan perubahan-perubahan dalam hidupnya sangat kuat, khas Afrika Selatan namun juga sekaligus tipikal kegelisahan seluruh manusia muda di bumi ini. Novel psikologi ini dianggap oleh beberapa kritikus sebagai salah satu faktor penting yang membuat film Tsotsi meraih Oscar 2006. [Bentang, Novel, Psikologi, Indonesia]
Novel psikologi ini dianggap oleh beberapa kritikus sebagai salah satu faktor penting yang membuat film Tsotsi meraih Oscar 2006. [Bentang, Novel, Psikologi, Indonesia]
Cerita Cinta Untuk Belahan Jiwa Kalau kamu diberi satu kesempatan untuk kembali ke masa lalu, pada saat apa kamu ingin kembali? Mungkin, yang terpikir kali pertama adalah saat jatuh cinta. Saat di mana pusat kebahagiaanmu berotasi kepada orang yang dicintai. Pikiran kedua adalah menuliskan lagi semua memori manis itu untuk mengingat bagaimana rasanya jatuh cinta. Dan yang terakhir, mari jatuh cinta kembali! Selamat datang di Lovey Dovey, sebuah antologi komik tentang cinta. [Mizan, Bentang Pustaka, Komik, Muda, Remaja, Indonesia]
Cerita Cinta Untuk Belahan Jiwa Kalau kamu diberi satu kesempatan untuk kembali ke masa lalu, pada saat apa kamu ingin kembali?
Cican dan Cini membuat boneka flanel bersama. Cini membantu mengambilkan benda yang dibutuhkan Cican. Berkat bantuan Cini, boneka flanel pun selesai dengan mudah. Apa kata yang harus diucapkan Cican kepada Cini? Ya, ucapkan terima kasih. Yuk, belajar mengucapkan TERIMA KASIH bersama Cican dan Cini! [Mizan, Bentang Pustaka, Seri Cican, Fun Cican, Aktifitas, Belajar, Bixcara, Anak, Indonesia]
Cican dan Cini membuat boneka flanel bersama.