Sebanyak 196 item atau buku ditemukan

PENDIDIKAN TAUHID DALAM PERSPEKTIF KONSTITUSI

PENDIDIKAN TAUHID DALAM PERSPEKTIF KONSTITUSI PENULIS: Zainul Bahri, M.Pd. Editor: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-281-344-1 Terbit : Juni 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Kurikulum disusun sesuai dengan tingkat pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: Meningkatnya iman dan kesalehan (tauhid)". 2) Relevansi Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 dalam memperkuat nilai-nilai pendidikan Tauhid yang tujuan utamanya adalah: "Setia dan mengabdi kepada Allah SWT". Maka hak siswa pertama adalah mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang diikuti dan diajarkan oleh pendidik agama. Dan kurikulum disusun sesuai dengan tingkat pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan peningkatan pertama, yaitu iman dan kesalehan (tauhid). www.guepedia.com Email : guepedia@gmail.com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Oleh karena itu keempat pernyataan kunci tersebut sesungguhnya adalah ranah pendidikan agama dalam pengertian luas, ... memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dan menjadi ahli dibidang ilmu agama, 3) pendidikan agama dapat ...

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM”

“Konsep Kurikulum dalam Kitab Muqaddimah Ibn Khaldun dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam di Indonesia

Saat ini dunia barat menjadi barometer dalam kemajuan sains dan teknologi. Sehingga mereka diakui oleh berbagai pihak sebagai bangsa yang berperadaban lebih maju.[1] Sebab itu, barat menjadi rujukan bagi banyak negara di berbagai belahan dunia dalam segala hal, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Sebagai objek utama pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan tentu tidak bisa lepas dari kualitas dan mutu pendidikan. Jika ilmu pengetahuan meningkat pesat, proses pendidikan pasti bermutu tinggi. Apabila pemikiran barat dianggap sangat terdepan dalam perkembangan ilmu dan sains, maka mutu pendidikan yang dikembangkan haruslah yang terbaik juga terpenting.

8 Muhammad Amin, “Kedudukan Akal Dalam Islam,” Tarbawi Jurnal Agama Islam 3, (2018), https://doi.org/10.26618/jtw.v3i01.1382. Pendidikan no. 1 sebaliknya jika yang datang terlebih dahulu adalah hal-hal yang buruk.

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) DALAM BELAJAR DAN MENGAJAR DI SEKOLAH

Buku ini membahas mengenai profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus mampu menanamkan nilai-nilai Etika Kristiani kepada anak didiknya. Selain itu, dalam pengajaran di sekolah, guru PAK juga harus mampu menciptakan suasana belajar secara profesional dan kondusif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, seorang guru yang profesional dapat memberikan dampak dan pengaruh yang positif kepada peserta didiknya terutama dalam proses belajar mengajar, sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi yang optimal. Pada buku ini juga akan membahas mengenai hasil penelitian tentang pengaruh profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen terhadap prestasi belajar peserta didik yang ada di SMA Negeri 3 Mimika Distrik Mimika Bara di Kokonao, Papua.

Buku ini membahas mengenai profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus mampu menanamkan nilai-nilai Etika Kristiani kepada anak didiknya.

IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING DALAM METODE PENDIDIKAN ISLAM (Membedah Pemikiran Robert E. Slavin)

BUKU INI MENJELASKAN TENTANGIMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING DALAM METODE PENDIDIKAN ISLAM

Penyaluran 3. Penanaman nilai 4. Penyesuaian mental 5. Pencegahan 6. Perbaikan 7. Pengembangan Sebagai sebuah bidang studi pembelajaran di madrasah, pendidikan agama Islam memiliki tiga fungsi, yaitu: pertama, menanamkan rasa keimanan ...

Pendidikan Karakter Islami Bangun Peradaban Umat

Hakekat Pendidikan karakter Islami adalah ikhtiar dalam rangka membentuk pribadi anak-anak pemuda dan orang dewasa agar menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang anggota masyarakat yang sanggup hidup di atas kaki sendiri mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa serta tanah airnya, bahkan sesama umat manusia. Di dalam Islam, karakter dikenal dengan sebutan “akhlak”, perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu jamak dari “khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku (tabiat) dan adat kebiasaan.[1] Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang, sehingga dari sifat itulah terpancar sikap tingkah laku perbuatan seseorang. Abdullah Salim menyebutkan bahwa akhlak Islami adalah perangkat tata nilai bersifat samawi dan azali, yang mewarnai cara berfikir, bersikap dan bertindak seseorang Muslim terhadap dirinya, terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta terhadap alam lingkungannya. Samawi berarti akhlak ini seluruhnya bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan Azali berarti bahwa akhlak Islam tersebut bersifat tetap, tidak berubah walaupun tata nilai atau norma-norma dalam kehidupan masyarakat berubah sesuai dengan perubahan masa dan keadaan [2]. Dalam kehidupan masyarakat tempat kita berinteraksi, sering kita menemukan istilah-istilah yang berkaitan dengan perilaku manusia yaitu; Akhlak, moral, karakter, budi pekerti, adab, etik, mental. Dilihat dari fungsi dan perannya, hubungan dari beberapa istilah ini adalah sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tenteram sehingga sejahtera bathiniah dan lahiriah. Adapun perbedaannya, adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk serta terlihat pula pada sifat dan kawasan pembahasannya.

dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupannya atau berbasis agama Islam. 3. Berbasis Masjid Untuk melaksanakan fungsi utamanya sebagai pendidik, Rasulullah SAW telah membuat kebijakan yang sangat penting ...

TARA, TURU, TORO

(Pendidikan Karakter dalam Budaya Bahari)

Salah satu penyebab terjadinya berbagai ketimpangan dalam dunia pendidikan adalah sistem pendidikan yang masih bersifat mekanistik dan dogmatis. Peserta didik atau masyarakat yang bersekolah masih dianggap sebagai individu yang tidak mengetahui apa-apa. Akibatnya, kegiatan pendidikan atau pembelajaran lebih terfokus pada pemindahan pengetahuan (transfer of knowledge). Di samping itu, muatan kurikulum sangat sentralistis sehingga mengabaikan potensi kearifan budaya masyarakat yang berada di daerah. Berangkat dari hal tersebut, penggalian atas kearifan budaya itu sendiri, sangatlah penting untuk diketengahkan. Melalui riset etnografi realis, buku ini memberikan deskripsi dan interpretasi pemahaman, sekaligus pemaknaan masyarakat Wakatobi mengenai Tara, Turu, Toro sebagai landasan nilai Pendidikan karakter; melakukan deskripsi dan interpretasi berbagai institusi sosial yang dijadikan sebagai wahana sosialisasi nilai-nilai budaya Tara, Turu, Toro dalam menanamkan pendidikan karakter; melakukan deskripsi dan interpretasi perbedaan dan persamaan nilai-nilai budaya Tara, Turu, Toro dengan 18 nilai pendidikan karakter; serta melakukan deskripsi dan interpretasi bagaimana masyarakat Wakatobi menegosiasikan nilai budaya Tara, Turu, Toro dengan kurikulum pendidikan karakter.

Melalui riset etnografi realis, buku ini memberikan deskripsi dan interpretasi pemahaman, sekaligus pemaknaan masyarakat Wakatobi mengenai Tara, Turu, Toro sebagai landasan nilai Pendidikan karakter; melakukan deskripsi dan interpretasi ...

Pendidikan Karakter Bangsa Dan Bela Negara

Negara sebagai sebuah organisasi sosial, adalah sesuatu yang lahir dan berkembang bersama dengan peradaban manusia. Bangsa Indonesia yang memiliki sejarah, nasionalisme diartikan sebagai suatu kesatuan solidaritas masyarakat yang terbangun oleh perasaan kebersamaan Esdecorb akibat kesediaan saling berkorban dalam waktu yang panjang serta kesediaan untuk melanjutkan di masa kini dan masa depan dengan berlandaskan atas kebersamaan untuk mewujudkan cita-cita bersama. Nasionalisme dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dikenal sebagai sebuah kata sakti yang mampu membangkitkan kekuatan berjuang melawan penindasan selama beratus-ratus tahun lamanya. Perasaan senasib dan sepenanggungan yang dialami mampu mengalahkan perbedaan etnik, budaya dan agama sehingga lahirlah sejarah pembentukan kebangsaan Indonesia. Dalam gagasan pembangunan bangsa yang berkarakter, pendidikan memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan dan pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.

Negara sebagai sebuah organisasi sosial, adalah sesuatu yang lahir dan berkembang bersama dengan peradaban manusia.

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Terhadap Motivasi Berprestasi Guru

Seorang guru dikatakan memiliki kinerja yang tinggi apabila memahami makna kinerja sesungguhnya dan harus dibuktikan dalam pelaksanaan dengan menjalankan tugasnya. Kinerja guru dikatakan baik jika guru telah melakukan unsur- unsur terkait dengan pembelajaran dengan baik, seperti menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar, kreatifitas dalam pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, memiliki keteladanan yang patut diteladani siswa, objektif dalam membimbing dan menilai siswa. Sam dan Tuti (2007:53-54) menjabarkan bahwa seorang pendidikan Jepang mengatakan bahwa pembaruan yang menyeluruh terjadi di Jepang karena adanya pengaruh investasi pendidikan. Seorang tokoh pendidikan Jerman mengatakan bahwa setelah perang dunia II terjadi pembaharuan adalah berkat investasi sistem pendidikan. Kedua tokoh tersebut adalah selaku anggota komisi internasional pengembangan pendidikan akhirnya menyimpulkan mengenai peran pendidikan sebagai berikut: “for all those who want to make the world as it is today a better place, and to prepare for the future, education is a capital, universal subject”.

Seorang guru dikatakan memiliki kinerja yang tinggi apabila memahami makna kinerja sesungguhnya dan harus dibuktikan dalam pelaksanaan dengan menjalankan tugasnya.

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN

Pendidikan adalah usaha yang disengaja untuk mendidik anak didik untuk peran mereka di masa depan dengan pengawasan, pengajaran, atau pelatihan.1 Karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat antara lain dibentuk oleh pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Bab 2 Undang-Undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2 Dengan kata lain, pendidikan merupakan prakarsa pemerintah yang bertujuan mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa. Untuk dikatakan maju, suatu negara harus menekankan pendidikan karena kemampuan suatu negara untuk mengelola sumber daya alamnya sangat terbatas tanpanya. Bahkan jika siswa Indonesia tidak memiliki keterampilan yang sesuai, diyakini akan menghambat pertumbuhan nasional. Beberapa negara industri mengalami pertumbuhan pesat bukan hanya karena sumber daya alamnya yang sangat besar tetapi juga karena kecerdasan dan disiplin yang kuat. Kualitas sumber daya manusia juga menjadi tujuan dari sistem pendidikan Indonesia. Untuk menghasilkan insan yang berdaya saing tinggi dalam mengatasi kesulitan global yang berwawasan, berkarakter, dan berbudaya.

Pendidikan adalah usaha yang disengaja untuk mendidik anak didik untuk peran mereka di masa depan dengan pengawasan, pengajaran, atau pelatihan.1 Karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat antara lain dibentuk oleh pendidikan yang ...

APLIKASI PSIKOLOGI DI SEKOLAH Teori dan Praktik dalam Memahami Masalah-Masalah di Sekolah

Peran psikolog sekolah belum terdiferensiasi secara jelas dengan profesi psikolog pendidikan dan guru Bimbingan Konseling (BK), sehingga tampak masih tumpang tindihnya peran psikolog dan bimbingan konseling. Kedua profesi ini sebenarnya ...