Sebanyak 223 item atau buku ditemukan

Buku Ajar Komunikasi Pendidikan

Siapa pun kita dan latar belakang profesi yang disandang saat ini, komunikasi menjadi kunci hubungan dengan orang lain. Baik sesama rekan maupun kolega. Jika kita memahami betapa dahsyatnya pengaruh komunikasi yang efektif dalam menggerakkan orang untuk bertindak, sungguh sangat menantang menelusuri faktor-faktor yang perlu dilakukan untuk mendapatkan respons dari lawan bicara. Mencapai kata sepakat antara satu orang yang berbeda pendapat dan satu juta orang yang berbeda pandangan tentu memiliki tingkat kesulitan dan cara pendekatan yang jauh berbeda. Buku ajar ini adalah buku yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan dalam menunjang pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Dalam buku ini mengkaji materi tentang pengetahuan, teori, manfaat dari komunikasi dalam dunia pendidikan.

Siapa pun kita dan latar belakang profesi yang disandang saat ini, komunikasi menjadi kunci hubungan dengan orang lain.

PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS BLOG PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

Peranan teknologi memberikan pengaruh bagi kemajuan pendidikan, salah satu yang dikembangkan dalam pendidikan berdasarkan pada Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 yaitu pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan e- learning berbasis blog dalam meningkatkan hasil belajar kognitif dan karakter mandiri pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental Design dengan objek penelitian dua kelas yang terdiri dari kelas kontrol (SDN Kalipancur 02) dan kelas eksperimen (SDN Kalipancur 01). Sampel berjumlah 63 peserta didik. Hasil penelitian ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar dan karakter mandiri siswa secara signifikan. Diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 84% berada pada kategori sangat baik. Selain itu penerapan pembelajaran menggunakan e-learning Berbasis Blog pada pelajaran tematik menjadikan skor kemandirian siswa lebih tinggi pada indikator hasrat bersaing untuk maju dan dapat bekerja sendiri dengan skor lebih dari 80% yang berada pada kategori sangat tinggi. Rata-rata uji N-Gain sebesar sebesar 0,49 yang berada dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen menggunakan e-learning berbasis blog lebih efektif dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan google clasroom.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan e- learning berbasis blog dalam meningkatkan hasil belajar kognitif dan karakter mandiri pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar.

Pembelajaran Tematik SD/MI Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)

Lahirnya Kurikulum 2013 sebagai langkah lanjutan dari proses pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Keberadaan Kurikulum 2013 didasarkan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Dalam tataran konsep dan implementasinya, kurikulum dimaknai sebagai seperangkat rencana dan pengaturan yang berisi tujuan, isi dan bahan pelajaran, metode yang digunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran, serta alat evaluasi pembelajaran. Keberadaan kurikulum sangat terkait langsung dengan tujuan atau target yang diharapkan dalam pendidikan, seperti tujuan nasional jangka panjang yang termaktub dalam UU No. 20. Tahun 2003, tujuan institusional sekolah/madrasah, maupun tujuan pembelajaran yang menjadi target pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Terkait dengan tujuan tersebut dalam Kurikulum 2013, dikenal dengan istilah Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD). Ketiga komponen tujuan tersebut semua bermuara pada tuntutan pembelajaran yang dapat mengarahkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang selalu taat dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya (selanjutnya disebut sikap spiritual atau KI 1), bertanggung jawab sebagai warga negara yang mandiri dan demokratis (selanjutnya disebut sikap sosial atau KI 2), wawasan pengetahuan (selanjutnya disebut pengetahuan atau KI 3) dan skill (selanjutnya disebut keterampilan atau KI 4) yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal lain yang tak kalah penting dari kurikulum selanjutnya adalah proses penyampaian materi ajar dan evaluasi yang akan dilakukan seorang pendidik. Oleh karena itu, setiap terjadi perubahan kurikulum (termasuk Kurikulum 2013) berimplikasi pada perubahan SKL, Isi, Proses Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran.

Lahirnya Kurikulum 2013 sebagai langkah lanjutan dari proses pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

PEMBELAJARAN TEMATIK

( KONSEP DAN APLIKASI )

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran tematik bukanlah hal yang baru dalam sistem pendidikan Indonesia bahkan saat ini sudah menjadi roh pelaksanaan kurikulum yang dikembangkan, khususnya di Sekolah Dasar. Namun dalam penerapannya masih banyak menemui kendala. Masih minimnya contoh pelaksanaan pembelajaran tematik secara praktis merupakan salah satu penyebabnya. Buku ini disusun untuk membantu praktisi pendidikan, khususnya guru dan calon guru sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Tidak hanya menyajikan teori, tapi buku ini juga disertai dengan contoh aplikasi dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan penilaian. Secara sistematis buku ini menyajikan: ~ konsep dasar pembelajaran tematik; ~ landasan dan teori belajar; ~ implikasi pembelajaran tematik; ~ pembelajaran tematik terpadu; ~ desain pembelajaran tematik terpadu; ~ model pembelajaran; ~ pengembangan media pembelajaran tematik; ~ penilaian pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu

Buku ini hadir sebagai sumber referensi sekaligus bahan analisis pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (SD/MI) yang secara terstruktur sudah dilaksanakan lima tahun terakhir, dari 2013-sekarang. Buku ini sangat direkomendasikan untuk matakuliah pembelajaran tematik maupun matakuliah analisis pembelajaran tematik terpadu di Program Studi PGSD/PGMI/Pendidikan Dasar/Pendidikan Dasar Islam. Buku ini sangat cocok untuk mahasiswa S-1, S-2, S-3, sekaligus dosen dan guru kelas SD/MI, serta para praktisi dan pemerhati pendidikan MI/SD. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini sangat direkomendasikan untuk matakuliah pembelajaran tematik maupun matakuliah analisis pembelajaran tematik terpadu di Program Studi PGSD/PGMI/Pendidikan Dasar/Pendidikan Dasar Islam.

Media Pembelajaran Matematika

Media Pembelajaran Matematika merupakan segala sesuatu yang bisa menyalurkan pengetahuan dari pendidik (sumber informasi) kepada siswa (penerima informasi ) dalam pembelajaran matematika. Media pembelajaran sendiri terbagi menjadi 2 yaitu manipulatif dan ICT. Manipulatif adalah media yang dapat dimanipulasikan dengan tangan, diputar, dipegang, dipindah, dan dipotong-potong atau bisa dikatakan bahwa manipulatif adalah media yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Media pembelajaran manipulatif bisa dikatakan sebagai media tradisional.

Media Pembelajaran Matematika merupakan segala sesuatu yang bisa menyalurkan pengetahuan dari pendidik (sumber informasi) kepada siswa (penerima informasi ) dalam pembelajaran matematika.

TEORI DAN APLIKASI PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu, peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Developmentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Pembelajaran terpadu menjadi roh pelaksanaan kurikulum 2013 yang dikembangkan saat ini dalam Pembelalajaran Tematik Terpadu, khususnya di Sekolah Dasar (SD) maupun Madrazah Ibtidaiyah (MI). Buku ini disusun untuk membantu praktisi pendidikan, khususnya guru dan calon guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik.Untuk itu selain menyajikan teori, buku ini juga disertai dengan contoh aplikasinya

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

GEMAR BELAJAR AGAMA KRISTEN – Jilid 2

Buku Penunjang Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

Dunia pendidikan tak pernah luput dari perhatian setiap insane manusia karena ujung tombak pembangunan sebuah bangsa terletak dalam kerangka pendidikan bangsa tersebut. Pembangunan pendidikan suatu bangsa yang mengalami perkembangan kurang begitu signifikan tidak dapat menyeimbangkan laju pertumbuhan global yang sangat pesat sehingga bangsa tersebut menjadi tertinggal. Menyadari sangat besar peranan pendidikan dalam pembangunan suatu bangsa, penulis berupaya mengambil bagian tersebut. Sebab penulis sadar sebagai nara didik memiliki andil besar dalam menumbuhkan kecerdasan anak banga. Setiap ide pemikiran yang penulis miliki telah dituangkan dalam bahan ajar ‘Gemar Belajar Agama Kristen.’ Bahan ajar ini berupaya menuntun serta membimbing peserta didik bukan hanya kaya pengetahuan keagamaan secara kognitif semata melainkan kekayaan tersebut dalam segi afektif maupun psikomotorik.

Dunia pendidikan tak pernah luput dari perhatian setiap insane manusia karena ujung tombak pembangunan sebuah bangsa terletak dalam kerangka pendidikan bangsa tersebut.