Sebanyak 1 item atau buku ditemukan

Manajemen Limbah Industri Perikanan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mencanangkan Konsep Blue Economy dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Konsep Blue Economy bertumpu pada 3 aspek utama, yakni industrialisasi, kawasan/sentra pengembangan serta nilai tambah dan zero waste. Percepatan pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan harus dibangun melalui kegiatan berskala industri, diversifikasi produk dan pemanfaatan limbah industri secara maksimal (konsep 5-R: reduce, reuses, recycle, recovery dan revalue) pada kawasan pengembangan ekonomi terpadu (minapolitan). Pengembangan industri perikanan selain memberikan manfaat ekonomi yang luas, juga selalu menimbulkan eksternalitas (menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan). Dengan kemajuan Ipteksbud (ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya), limbah industri perikanan dapat diolah menjadi beragam produk turunan (pangan dan nonpangan) bernilai ekonomis penting, yang dapat diaplikasikan di bidang pertanian, farmasi (obat-obatan), kosmetik, pengendalian pencemaran lingkungan dan aspek lainnya. Manajemen limbah industri perikanan dapat diwujudkan melalui berbagai pendekatan, seperti: kajian karakteristik, baku mutu, daya-tampung, beban pencemaran, teknologi penanganan, pedoman pengendalian serta aplikasi pemanfaatan di berbagai bidang kehidupan.

dan finishing (pengemasan serta penyimpanan produk) pada industri hulu (penyedia bahan baku); industri antara (pengolahan bahan baku dan bahan jadi); serta industri hilir (pengepakan, penyimpanan dan distribusi produk).