Sebanyak 16 item atau buku ditemukan

GLOBALISASI HUKUM

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.

Kelemahan Sebagai Sistem Dalam Lembaga Keuangan Perbankan Kelemahan mendasar berikutnya dari sistem kapitalis adalah sistem ... Semua instansi keuangan, baik bank maupun non bank menarik dana dari masyarakat dengan iming-iming bunga dan ...

Memproduksi Kompos dan Mikro Organisme Lokal (MOL)

Indonesia merupakan kawasan yang sangat potensial untuk bercocok tanam. Kesuburan tanahnya telah terbukti mampu menumbuhkan aneka ragam tumbuhan dan tanaman pangan yang berlimpah. Kesuburan yang ada tentu perlu dipertahankan untuk diwariskan kepada anak cucu kelak. Namun, amat sangat disayangkan, terdapat salah satu tren umum yang jamak dilakukan oleh para petani yang justru mengurangi kesuburan tanah yaitu penggunaan pupuk kimia. Sifatnya yang instan dan praktis membuat pupuk kimia menjadi pilihan. Akan tetapi, sifat pupuk kimia yang selalu menyebabkan peningkatan dosis mengakibatkan kerusakan tanah yang konstan. Apabila tidak ditanggulangi, kondisi ini tentu akan membuat kesuburan tanah tak dapat diselamatkan. Oleh karena itulah buku ini hadir untuk turut menggalakkan pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik. Buku ini sengaja dirancang dengan bahasa yang sederhana dan terstruktur untuk membantu pemahaman yang utuh terhadap pupuk kompos dan mikro organisme lokal atau MOL. Dalam buku ini dijelaskan mulai dari pengertian pupuk kompos dan MOL, manfaat pupuk kompos dan MOL, bahan baku pengomposan dan pembuatan MOL, serta langkah demi langkah pembuatan pupuk kompos dan MOL. Tak ketinggalan, buku ini juga menghadirkan analisis pupuk kompos dan MOL dari perspektif ekonomi bagi Anda yang tertarik mengembangkan bisnis pupuk kompos dan MOL. Pada prinsipnya, pupuk kompos dan MOL tidak rumit untuk dibuat. Pengomposan dan pembuatan MOL cukup dengan menggunakan limbah atau bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita. Artinya, pupuk kompos dan MOL sangat mungkin diproduksi oleh masyarakat umum bahkan yang paling awam sekalipun terhadap proses kimia atau biologi di dalamnya. -HutaMediaGroup-

Indonesia merupakan kawasan yang sangat potensial untuk bercocok tanam.

Proceedings of the IX International Symposium on Biological Control of Weeds

19-26 January 1996, Stellenbosch, South Africa

Table 2 continues All fourteen fungi listed above are either newly recorded from
Brazil, or new to the host and, or, science. This is a clear indication of our limited
knowledge of the mycobiota associated with aquatic weeds in Brazil, particularly
since this survey was restricted to a single State. By broadening these surveys to
include not ... Cilliers C.J. (1987) First attempt at and early results on the
biological control of Pistia stratiotes L. in South Africa. Koedoe . 30: 35-40.
Conway K.E. ...

Proceedings of the symposium on biology and management of weeds and fourth tropical weed science conference, Bogor, Indonesia 22-24 November 1994

Soekisman Tjitrosemito, Ishemat Soerianegara, Regional Center for Tropical
Biology (Bogor, Indonesia). 2. Density and fertilizer rates Fertilizers may ...
According to Alkamper (1976) weeds are generally capable of absorbing
nutrients faster and in relatively bigger amounts than crops and thus benefit more
from fertilization. In the presence of high densities of Cyperus iria, ... Proc. of the
First International Weed Control Congress, Melbourne : p. 127 - 133. Lubigan,
R.T. AND M.R. Vega.

Proceedings of the Second International Workshop on Biological Control of Chromolaena odorata

Bogor, Indonesia, 4-8 February 1991

Prospects of biological control of weeds in Indonesia. 3" Indonesian Weed
Science Conf., Bandung: 3341. Mangoendihardjo, S.& M. Soerjani. 1978. Weed
management through biological control in Indonesia. Proc. Plant Protection
Conference, Malaysia: 323-337. Muniappan, R.& M. Marutani. 1988. Ecology and
distribution of Chromolaena odorata in Asia and the Pacific. In: R. Muniappan (Ed
.) First Inlntemational Workshop on Biological Control of Chromolaena odorata.
pp. 21-24.

Kiat Sukses Membungakan Anggrek

... jasa-jasanya mengembangkan dunia anggrek di 1ndonesia. lenis yang
terkenal dari anggrek ini adalah Golden Shower dan Anggrek Hartinah. Anggrek
Hartinah banyak dikenal sebagai Anggrek Tien Soeharto. Oncidium merupakan
anggrek simpodial berbatang lunak. Batang Oncidium dapat menyimpan air.
Anggrek Oncidium mudah diperbanyak melalui anakan. Anggrek ini dapat
tumbuh dengan baik Anggrek Oncidium. Mudah diperbanyak melalui anakan di
tempat terbuka di.

World Vegetables

Principles, Production, and Nutritive Values

per year in Cherrapungi, India, to a low of 0.5 mm (0.02 in.) in Arica in northern
Chile. The amount of rainfall is closely related to air pressure and winds. Heavy
rain falls along the equatorial low-pressure belt which is due to abundant
moisture ...