Sebanyak 58 item atau buku ditemukan

KULIAH ADAB

Buku ini merupakan kumpulan materi dalam program Kuliah Adab yang diselenggarakan satu pekan sekali oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (PAI UAD). Dalam satu kesempatan, salah seorang mahasiswa bertanya saat menghadiri Kuliah Adab bertanya: “Kenapa kita tidak mengkaji pemikiran-pemikiran Islam kontemporer saja daripada materi adab yang terlalu sederhana untuk diajarkan kepada mahasiswa?” Pertanyaan semacam ini mungkin dapat dimaklumi, mengingat karakter mahasiswa umumnya lebih suka pada kajian-kajian yang “menantang”, seperti pemikiran Islam kontemporer. Meskipun demikian, para mahasiswa agaknya lupa bahwa banyak pemikir muslim yang tidak hanya memiliki keluasan ilmu, tetapi juga pribadi (adab) yang mulia. Sosok K. H. Ahmad Dahlan, sebagaimana digambarkan oleh Solichin Salam (1963) misalnya, merupakan tokoh yang memiliki kapasitas intelektual di atas rata-rata ulama pada umumnya, dan memiliki pribadi (adab) mulia. Dengan dua kata kunci: adab dan ilmu, K. H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, sehingga jerih payahnya dapat dirasakan sampai sekarang ini. Pribadi K. H. Ahmad Dahlan adalah sosok yang sangat menjaga adab kepada Allah dan Rasul-Nya, adab kepada sesama, adab kepada ilmu, dan adab kepada lingkungannya.

Buku ini merupakan kumpulan materi dalam program Kuliah Adab yang diselenggarakan satu pekan sekali oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (PAI UAD).

Pancasila dalam Pendidikan Humaniora

Interkulturalisme dan Globalisasi-Internasionalisasi

Di tengah arus perkembangan zaman, Pancasila tetap dijaga keberadaannya untuk terus diteguhkan menjadi identitas dan nilai-nilai kebangsaan. Diskursus-diskursus akademik adalah salah satu upaya yang dilakukannya. Diskursus ini terinspirasi dari kegiatan yang dilakukan oleh organisasi pergerakan jaman dulu seperti Budi Utomo, Indonesische Studieclub, dan Algemene Studieclub. Buku ini merupakan pengupayaan akademik yang berkaitan dengan ke-Pancasila-an secara dialogis. Kemudian Pancasila didudukkan sebagai basis moral dari segi pendidikan kemanusiaannya, nilai-nilai kebudayaan dan kecenderungan tantangan yang disebabkan pengaruh globalisasi dan paham-paham internasional. Maka tidak berlebihan jika isi buku ini sangat relevan untuk dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi para pemerhati kebangsaan dan para Pancasilais yang memiliki keberpihakan dan kepedulian terhadap nasib bangsa ini.

Di tengah arus perkembangan zaman, Pancasila tetap dijaga keberadaannya untuk terus diteguhkan menjadi identitas dan nilai-nilai kebangsaan.

ETIKA KOMUNIKASI ORGANISASI

Filosofi, Konsep dan Aplikasi

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di lembaga pendidikan merupakan suatu keniscayaan. Mendesak untuk dilaksanakan dari segi keharusan regulasi dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Dari segi regulasi, karena UU SPN Nomor 20 tahun 2003 dan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan mengharuskan setiap Institusi pendidikanmenggunakan Sistem Imformasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK). Para manajer lembaga pendidikan seringkali mendapatkan informasi yang sangat berlimpah, namun informasi tersebut bukan infomasi yang berkualitas atau tidak relevan dengan kebutuhan manajer. Hal ini disebabkan tidak adanya sebuah sistem yang mengelola arus informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ketidakakuratan informasi berimplikasi pada rendahnya kualitas keputusan yang diambil oleh para manajer lembaga pendidikan. Untuk itu diperlukan pengembangan SIMDIK secara terarah agar tiap keputusankeputuan organisasi pendidikan ditopang oleh sajian informasi yang berkualitas. Saat ini masih jarang ditemukan referensi tentang pengembangan SIM pendidikan, padahal kebijakan penerapan SIM di lingkungan pendidikan sudah berjalan sering diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Dalam konteks inilah buku “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan” ini hadir, membantu para mahasiswa, guru, dan pimpinan beserta tenaga kependidikan lainnya dalam rangka memehami konsep Sintem Infomasi Pendidikan, serta diharkan mampu melakukannya secara efektif dan efisien dalam rangka membangun mutu pendidikan yang efektif yang dapat mengahasilkan lulusan bermutu dan berkualitas, sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan zaman. Buku ini ditulis berdasarkan kebutuhan para mahasiswa, guru, dan kepala sekolah/madarasah beserta tenaga kependidikan lainnya yang terungkap dalam berbagai pertemuan diskusi, seminar, lokakarya dilingkungan Kementerian Pendidkan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Kementerian Agama (Kemenag). Secara lebih khusus, buku ini ditujukan untuk para mahasiswa S-1, S-2, dan S-3 program manajemen pendidikan. Buku ini berupaya memformulasikan suatu konsep dan cara praktis kepada para mahasiswa, guru, dan kepala sekolah/madarasah beserta tenaga kependidikan lainnya dalam megelola SIMDIK. Pembahasan dalam buku berisi beberapa tema yang disesuaikan dengan silabus RPS mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Pemaparananya dimulai dengan pendahuluan, kosep dasar SIM hingga strategi pengembangan SIM di sekolah/madrasah. Tema-tema dalam buku ini antara lain: konsep dasar SIM, komponen SIM sekolah/madrasah, kemudian berturut, menyajikan SIM Koneksi dan setting Kelembagaan, Ketenagaan, Kesiswaan, Akademik, Keuangan, Sarana dan Falitas, Perpustakaan. Pada bagian akhir dilengkapi dengan Model Strategi Prngrmbangan SIMDIK Madrasah berbasis Website.

Social Control Oleh dan Terhadap Media Massa Sebagai institusi sosial, media juga melakukan fungsi social control terhadap masyarakat yaitu pengendalian sosial melalui penciptaan rasa takut untuk melanggar norma-norma dan nilai yang ...

Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat Pendidikan Islam, kalau dipisah urutan kata per kata, maka masing-masing memiliki pengertian yang berbeda-beda. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan jawaban atau pemecahan terhadapnya telah menimbulkan teori-teori dan sistem pemikiran (isme), oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikirkan tentang asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar). Adapun pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan Islam adalah sebuah agama samawi yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada menusia dengan pengutusan Nabi Muhammad Shalallohu ‘alaihi wa Salam untuk kebahagian umat manusia di dunia dan akhereta. Sehingga Islam sebagai agama adalah jalan hidup, pandangan hidup, dan nilai-nilai yang dipegang oleh umatnya. Menurut Islam pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu ajaran islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita, dan berlangsung seumur hidup, semenjak dari buaian hingga ajal datang. Tetapi, kalau lah disatukan ke tiga kata tersebut, Filsafat Pendidikan Islam, maka ia menjadi sebuah objek pembahasan ilmu dan pengetahuan, yang memiliki definisi tersendiri. Yaitu, sesuatu disiplin ilmu yang mengkajian secara filosofis mengenai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al Qur’an dan al Hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof Muslim, sebagai sumber sekunder.

Organisasi Muhammadiyahnya yang didirikannya telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni bagi bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi Masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam 3.

Transformasi Pendidikan Karakter pada Sekolah Boarding di Era Disruptif

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem internalisasi nilai-nilai karakter yang meliputi komponen moral knowing, moral feeling, dan moral action untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial, budaya, tak lepas juga dari era disruptif pada teknologi, era society tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial, budaya serta era di mana yang bersangkutan berada. Artinya, pembangunan karakter serta budaya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, serta kemajuan teknologi di era disruptif ini. Dalam membangun karakter bangsa ada dua karakter yang penulis temukan sebagai substansi dari pendidikan karakter pada peserta didik yaitu karakter “Peduli” dan “Tanggung Jawab”, mesti 18 karakter lainnya juga penting tetapi di era disruptif ini dua karakter tersebut adalah core value yang mesti dibangun pada diri setiap peserta didik. Buku ini akan membahas berbagai konseptual teoritis dan implementasi praktis penguatan pendidikan karakter pada sekolah boarding di era disruptif yang dipaparkan secara jelas dan rinci. Harapannya, hal yang demikian itu dapat menambah pengetahuan, inspirasi kepada para pembaca sebagai basic paradigmatic dalam membangun karakter bangsa.

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem internalisasi nilai-nilai karakter yang meliputi komponen moral knowing, moral feeling, dan moral action untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, ...

Etika Profesi

Semua profesi berhubungan erat dengan etika, yang menyangkut nilai, norma, dan kewajiban moral. Oleh karena itu, setiap anggota suatu profesi harus selalu menyadari bahwa pekerjaannya mempunyai implikasi moral tertentu. Kesadaran itu, bersama dengan berbagai macam bentuk kode etik yang disepakati, misalnya etika kedokteran, etika keperawatan, etika hukum, atau etika akuntansi, memastikan tanggung jawab profesi dapat dipraktikkan dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan etis yang menyertainya. Etika Profesi berusaha secara khusus menyelidiki relasi antara profesi dan etika. Dalam buku ini, dibahas dengan jernih dan tajam: - bagaimana istilah profesi terbentuk, hakikat profesi, serta berbagai pandangan terhadap profesi dan keterbatasannya; - peranan etika dalam profesi; - beberapa masalah khusus dalam etika profesi, seperti otonomi dalam profesi dan kesulitannya; konflik kepentingan dalam profesi; serta profesi di era digital. Buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan yang penting bagi para profesional, organisasi profesi, lembaga pendidikan profesi, perusahaan, serta akademisi.

Etika Profesi berusaha secara khusus menyelidiki relasi antara profesi dan etika.

Bahasa Indonesia Bahasa Kita

Akan Diganti Dengan Bahasa Inggris

Suara yang menyatakan kecemasannya terhadap masa depan bahasa Indonesia kian banyak terdengar. Orang mengeluh tentang kemampuan para pelajar dan mahasiswa, bahkan para guru dan para sarjana berbahasa Indonesia yang kian rendah. Orang mengeluh tentang kian banyaknya akronim, sehingga kalimat-kalimat yang dibaca hampir tak dapat dipahami. Orang mengeluh tentang bahasa Indonesia yang tadinya demokratis menjadi kian feodalistis. Orang mengeluh tentang pengaruh bahasa Betawi melalui televisi, radio, filem, dan Iain-lain media massa—mengalahkan kampanye berbahasa dengan "baik dan benar" Pusat Bahasa. Kekurangmampuan itu tidak bisa diatasi hanya dengan kampanye berbahasa Indonesia dengan "baik dan benar" saja. Hal itu merupakan akibat dari pengajaran bahasa selama ini yang tidak mencapai sasaran, baik di rumah maupun di sekolah, begitu juga dalam kehidupan bermasyarakat. [Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya]]

Suara yang menyatakan kecemasannya terhadap masa depan bahasa Indonesia kian banyak terdengar.

Cloud Time

The ‘Cloud’, hailed as a new digital commons, a utopia of collaborative expression and constant connection, actually constitutes a strategy of vitalist post-hegemonic power, which moves to dominate immanently and intensively, organizing our affective political involvements, instituting new modes of enclosure, and, crucially, colonizing the future through a new temporality of control. The virtual is often claimed as a realm of invention through which capitalism might be cracked, but it is precisely here that power now thrives. Cloud time, in service of security and profit, assumes all is knowable. We bear witness to the collapse of both past and future virtuals into a present dedicated to the exploitation of the spectres of both.

Cloud time, in service of security and profit, assumes all is knowable. We bear witness to the collapse of both past and future virtuals into a present dedicated to the exploitation of the spectres of both.

Thinking and the Structure of the World / Das Denken und die Struktur der Welt

Hector-Neri Castañeda's epistemic Ontology presented and criticized / Hector-Neri Castañeda's epistemische Ontologie in Darstellung und Kritik

HECTOR—NERI CASTAEIEDA Introduction Hans Ineichen's “Eigennamen.
Einige Bemerkungen zu Castafiedas ,Restricted Variable View'” is an enjoyable
essay. It brings forward new data about proper names, and demarcates his topic
very ...

The Oxford Handbook of The History of Analytic Philosophy

The main stream of academic philosophy, in Anglophone countries and increasingly worldwide, is identified by the name 'analytic'. The study of its history, from the 19th century to the late 20th, has boomed in recent years. These specially commissioned essays by forty leading scholars constitute the most comprehensive book on the subject.

The study of its history, from the 19th century to the late 20th, has boomed in recent years. These specially commissioned essays by forty leading scholars constitute the most comprehensive book on the subject.