Sebanyak 181 item atau buku ditemukan

Ilmu Kewarganegaraan (Civics)

Buku ini merupakan buku yang dikembangkan lebih lanjut dari buku penulis yang berjudul ”Kewarganegaraan Republik Indonesia: Tinjauan Historis”. Setelah lebih dari 10 tahun buku ini diterbitkan dipandang perlu melakukan penambahan dan penyempurnaan beberapa materi seiring dengan perkembangan keilmuan dan kebutuhan masyarakat. Penambahan dan penyempurnaan materi ini dimaksudkan untuk semakin memperkaya kajian dan pembahasan sehingga para pembaca lebih dapat memahami maksud penulisan buku ini secara lebih baik. Ada 2 (dua) bab baru yang ditambahkan yaitu pada Bab 1 yang membahas tentang Ilmu Kewarganegaraan dalam Beberapa Perspektif dan Bab VIII yang membahs hubungan negara dan agama di Indonesia. Tambahan bab ini dipandang penting dengan pertimbangan hubungan negara dan agama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan dinamika yang patut mendapatkan perhatian terutama dalam konteks mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kehadiran buku ini sungguh merupakan hal yang sangat membahagiakan, karena dapat dipakai sebagai referensi dalam memahami Ilmu Kewargangeraan dan seluk beluk kewarganegaraan Indonesia, termasuk relasi negara dan agama.

Buku ini merupakan buku yang dikembangkan lebih lanjut dari buku penulis yang berjudul ”Kewarganegaraan Republik Indonesia: Tinjauan Historis”.

Pendidikan Kewarganegaraan

Buku ini terdiri dari 8 bab, yakni: (1) Filsafat Pancasila, (2) Identitas Nasional, (3) Politik Dan Strategi, (4) Demokrasi Indonesia, (5) Hak Asasi Manusia dan Rule Of Law, (6) Hak Dan Kewajiban Warga Negara, (7) Geopolitik Indonesia, (8) Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional).

Buku ini terdiri dari 8 bab, yakni: (1) Filsafat Pancasila, (2) Identitas Nasional, (3) Politik Dan Strategi, (4) Demokrasi Indonesia, (5) Hak Asasi Manusia dan Rule Of Law, (6) Hak Dan Kewajiban Warga Negara, (7) Geopolitik Indonesia, (8) ...

Pendidikan Kewarganegaraan

Dengan terbitnya buku ini, dan sampai dihadapan para pembaca yang budiman, maka kami berharap sekecil apa pun ini, dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan menambah wawasan bagi semua pihak selaku warganegara yang berkewarganegaraan serta hidup bersama dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia. Buku ini berisikan 11 (sebelas) bagian yang dibagi dalam bab, dengan masing masing judul bab adalah: Bab 1. Konsep dasar Pendidikan Kewarganegaraan Bab 2. Sejarah Perumusan Pancasila dan Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat. Bab 3. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Bab 4. Identitas Nasional. Bab 5. Negara Bab 6. Hak dan Kewajiban Warganegara. Bab 7. Hak Asasi Manusia (HAM) Bab 8. Otonomi Daerah (OTDA). Bab 9. Wawasan Nusantara. Bab 10. Ketahanan Nasional. Bab 11. Geostrategi Indonesia.

Buku ini berisikan 11 (sebelas) bagian yang dibagi dalam bab, dengan masing masing judul bab adalah: Bab 1. Konsep dasar Pendidikan Kewarganegaraan Bab 2. Sejarah Perumusan Pancasila dan Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat. Bab 3.

Panduan Praktis Mendapatkan Kewarganegaraan Indonesia

"""Salah satu permasalahan dalam pelaksanaan hukum di Indonesia adalah pelaksanaan peraturan perundang undangan kewarganegaraan. Dengan demikian, masalah kewarganegaraan adalah masalah yang menarik untuk dibicarakan, sehingga dibutuhkan suatu kajian secara mendalam dan independen. Buku yang ditulis oleh Saudara Asep Kurnia ini menambah khasanah referensi di bidang hukum kewarganegaraan di Indonesia. Selamat kepada Saudara Asep Kurnia, semoga keberadaan buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. (Dr. Aidir Amin Daud, SH., MH, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum) Kehadiran buku yang ditulis Saudara Asep Kurnia ini menjadi sangat penting dan berguna untuk memahami seluk beluk hak kewarganegaraan Indonesia. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah, Saudara Asep Kurnia telah memandu warga negara asing yang ingin memperoleh kewarganegaraan RI. Buku ini menjadi penuntun bagi setiap orang yang akan mengurus kewarganegaraan Indonesia. (Bambang Irawan SE, Direktur Jenderal Imigrasi) Kebijakan pemberian hak kewarganegaraan bukannya tanpa dasar, karena dari sudut pandang hak asasi manusia, sebuah kebijakan harus dibuat oleh negara dalam rangka melindungi hak-hak warga negara yang tercantum dalam berbagai ketentuan hukum yang sifatnya implementatif. Buku yang ditulis Saudara Asep Kurnia, ini mencoba untuk menyebarluaskan informasi tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. (Prof. Dr. Ramly Hutabarat, SH., M.Hum, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM) Telah banyak dinamika dalam mengusung status kewarganegaraan di Indonesia. Seperti digambarkan dalam buku ini, berbagai identifikasi teoritis telah diberikan untuk melihat UU Nomor 12 Tahun 2006 dengan membandingkannya dengan UU yang sebelumnya berlaku. Semoga buku ini mampu memberikan pintu cakrawala pengetahuan bagi Pembaca semua terkait hukum kewarganegaraan (Danny H. Kusumapradja, SH. M.Hum, Kepala Badan Pengembangan SDM Hukum dan HAM) Belajar dari kejadian yang pernah saya alami dalam pengurusan kewarganegaraan anak saya, setelah membaca buku ini semakin jelas bahwa buku ini betul-betul sangat membantu bagi mereka yang akan mengurus hak kewarganegaraannya. Gaya penulisannya begitu mudah dimengerti, lengkap dengan tata cara dan prosedur pengurusannya, serta contoh kasus dan berbagai dokumen aplikasi untuk pengurusannya. Buku ini sangat recommended untuk mereka yang belum terlalu memahami pengurusan kewarganegaraan di Indonesia beserta dasar hukumnya. Sukses terus untuk Bapak Asep Kurnia dan Keimigrasian Indonesia. (Sarah Hadju, Penyanyi-Indonesian Idol)"""

Buku yang ditulis oleh Saudara Asep Kurnia ini menambah khasanah referensi di bidang hukum kewarganegaraan di Indonesia. Selamat kepada Saudara Asep Kurnia, semoga keberadaan buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. (Dr.

Pendidikan Kewarganegaraan

NKRI Harga Mati Edisi Pertama

Buku ini mencoba mengkaji fenomena komunikasi secara ilmiah dan menghubungkannya dengan komunikasi sebagai praktik. Dengan demikian, materinya dapat dipakai untuk melandasi kajian komunikasi yang dilakukan di perguruan tinggi, seperti mahasiswa dan dosen pada program studi Ilmu Komunikasi, Hubungan Masyarakat, Komunikasi Bisnis, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Dakwah, Komunikasi Visual, dan juga untuk mereka yang sedang menulis tesis maupun disertasi di bidang Ilmu Komunikasi. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini mencoba mengkaji fenomena komunikasi secara ilmiah dan menghubungkannya dengan komunikasi sebagai praktik.

Modul Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi

Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia dengan berbagai macam istilah. Pendidikan kewarganegaraan pertama kali diperkenalkan sejak tahun 1790. Di Indonesia Pendidikan ke­warga­negaraan dimulai pada tahun 1957 yang dikenal dengan istilah ci­vics. Penerapannya sebagai pelajaran di sekolah-sekolah dimulai pada tahun 1961 dan kemudian berganti nama menjadi ke­warga­negaraan pada tahun 1968. Kata kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut civicus, selanjutnya kata civicus diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi kata civic yang berarti warga negara atau kewarganegaraan. Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasar­nya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk men­jadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa ke­bangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Oleh karena itu, se­orang lulusan perguruan tinggi sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik perlu memahami tentang Indonesia, me­miliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia.

3. Tidak bisa dicabut, artinya HAM tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak lain. 4. Tidak bisa dibagi, artinya semua ... Hak Kebebasan dalam berpendapat. 2. Hak Kebebasan dalam menjalankan kepercayaan dan memeluk agama. 3.

Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21

Menghadapi era perkembangan pendidikan abad 21, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diarahkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki kompetensi dan keahlian sesuai denan 21st Century Parnership Learning Framework. Kerangka ini merupakan jalan terang bagi Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada standar dan penilaian, kurikulum dan pengajaran, pengembangan profesional, dan lingkungan belajar. Buku ini berisi beragam tulisan solutif bagi pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diurai berdasarkan kerangka pembelajaran abad 21. Oleh karena itu diharapkan buku ini dapat menambah pengetahuan dan membantu pembaca , khususnya guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat luas dalam mempelajari Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21.

Oleh karena itu diharapkan buku ini dapat menambah pengetahuan dan membantu pembaca , khususnya guru, dosen, mahasiswa, dan masyarakat luas dalam mempelajari Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21.

Understanding Multivariate Research

A Primer For Beginning Social Scientists

Although nearly all major social science departments offer graduate students training in quantitative methods, the typical sequencing of topics generally delays training in regression analysis and other multivariate techniques until a student's second year. William Berry and Mitchell Sanders's Understanding Multivariate Research fills this gap with a concise introduction to regression analysis and other multivariate techniques. Their book is designed to give new graduate students a grasp of multivariate analysis sufficient to understand the basic elements of research relying on such analysis that they must read prior to their formal training in quantitative methods. Berry and Sanders effectively cover the techniques seen most commonly in social science journals--regression (including nonlinear and interactive models), logit, probit, and causal models/path analysis. The authors draw on illustrations from across the social sciences, including political science, sociology, marketing and higher education. All topics are developed without relying on the mathematical language of probability theory and statistical inference. Readers are assumed to have no background in descriptive or inferential statistics, and this makes the book highly accessible to students with no prior graduate course work.

Readers are assumed to have no background in descriptive or inferential statistics, and this makes the book highly accessible to students with no prior graduate course work.

Book Series Jurnalisme Kontemporer: Etika dan Bisnis dalam Jurnalisme

Buku ini bertujuan mengangkat isu tentang Jurnalisme di era digital. Buku diterbitkan atas dasar pemikiran bahwa perkembangan internet yang begitu cepat telah membawa perubahan dalam segala segi kehidupan masyarakat termasuk dunia jurnalisme. Sekarang dalam dunia jurnalisme menjadi kabur siapa wartawan dan siapa khalayak, siapa yang membuat berita dan siapa pembaca berita. Dengan tersedia platform murah, mudah, dan cepat dengan banyak muncul media sosial yang beragam, seakan-akan membuatkan sesiapa saja sudah menjadi wartawan, dan dapat menulis berita tanpa melalui proses gatekeeping yang ketat dengan mengabaikan ruang redaksi. Dampaknya adalah banyak muncul berita bombastis, sadis, fake news, dan berita bernuansa fitnah begitu berleluasa. Hal yang dapat memperburuk lagi adalah ketika perhatian pemilik media antara persaingan bisnis dan tanggung jawab berita yang dihasilkan terhadap masyarakat. Di era digital, terkadang lebih banyak media yang lebih mengutamakan kecepatan berita daripada kualitas berita. Padahal fungsi utama media, di samping berfungsi sebagai media informasi tapi ia berfungsi sebagai media edukasi terhadap masyarakat. Bermakna pers mempunyai peranan besar dalam membimbing masyarakat kepada perubahan sesuai dengan cita-cita pembangunan sesuatu bangsa. diharapkan keberadaan buku ini dapat memperkaya khazanah keilmuan yang luas terkait Etika dan Bisnis dalam Jurnalisme. Keberadaan buku ini tak layak dilewatkan baik oleh kalangan akademisi, praktisi, politisi atau siapapun yang mau dengan rendah hati untuk belajar mengenai Etika dan Bisnis dalam Jurnalisme.

Berdasarkan konsep pemikiran para sosiolog dapat disimpulkan bahwa media sosial bisa dilihat dari perkembangan bagaimana hubungan individu dengan perangkat media. (Nasrullah, 2017:8). Dengan segala kelebihannya, media sosial menjadi ...

Mindestlohn für das Praktikum. Chance oder Problem? Unterrichtspraktische Prüfung für gymnasiale Oberstufe

Unterrichtsentwurf aus dem Jahr 2015 im Fachbereich Politik - Didaktik, politische Bildung, Note: 1,3, Martin-Luther-Universität Halle-Wittenberg, Sprache: Deutsch, Abstract: Gerade im Bereich der Beschäftigungspolitik und künftigen Arbeitswelt spaltet eine Thematik die Gesellschaft. Es ist ein besonders aktuelles und gleichzeitig prekäres Thema, die Frauenquote. Diese Kontroverse in der UPP-Stunde steht dabei exemplarisch für den Wandel in der Arbeitswelt und den dazugehörigen Chancen und Grenzen. Während der Großteil der Arbeitnehmerverbände und politischen Parteien die ab 1.1.2016 kommende Frauenquote befürworten, kritisieren besonders Arbeitgeber(-verbände) das verabschiedete Gesetz, weil dadurch Stellen in der Führungsebene nur nach Quote anstatt durch Leistung und somit auch nicht im Sinne des Gleichstellungsgrundsatzes besetzt werden. Kritisiert werden aber auch die Ausnahmeregelungen, wonach die Frauenquote nur für 108 Dax-Unternehmen und die Aufsichtsräte gilt. Diese tiefgreifend sozialen, wirtschaftlichen und politischen Wandlungsprozesse in der Arbeitswelt und den privaten Lebensformen sollen im vorliegenden Unterrichtsvorhaben vermittelt und untersucht werden.

Methodenkompetenz: - SuS beschreiben und interpretieren die Statistik zur
Arbeitslosenquote. Video: „Arbeitslos“ Statistik: Statistik der BfA 2010 Textarbeit:
BpB 2011, LB 2008 (Gegenwartsbezug) 25.11. (ES) Arbeitslos und selbst schuld
 ...