Sebanyak 1 item atau buku ditemukan

Spiritualisasi Pendidikan Qur'ani

Buku ini diangkat dari disertasi Muh. Mustakim tentang spiritualisasi pendidikan Qur’ani, yang ditulis karena kegelisahan atas kurangnya kemapanan epistemologi dan praktik pendidikan agama Islam yang sekadar tambal sulam, dan tidak berpijak pada sumber asasi Islam itu sendiri. Buku ini, oleh karenanya, menawarkan Spiritualisasi Pendidikan Qur’ani sebagai solusi atas persoalan tersebut. Ia dirumuskan berdasarkan telaah menggunakan paradigma bayāni, burhāni, dan irfāni atas terma tilāwah, tazkiyah, ta‘līm dan ḥikmah dalam Al-Qur’an menurut tujuh kitab tafsir. Metode ini sekaligus untuk menguji dua hal, yakni makna dan implikasi empat terma tersebut dalam spiritualisasi pendidikan agama Islam. Teori baru yang diusulkan memisahkan spiritualisasi pendidikan agama Islam ke dalam dua kategori: untuk pendidikan dasar, dan untuk pendidikan lanjutan. Perbedaan keduanya terletak pada tujuan internaliasi spiritualitas; pada tingkat dasar untuk penguatan, pada tingkat lanjut untuk pengkondisian. Hasil riset dalam buku ini mengajukan antitesis untuk kegelisahan Munir Mulkan atas kurangnya pengembangan pendidikan Islam yang berlandaskan sumber asasi Islam, yakni Al-Qur’an. Sebaliknya, penelitian ini menguatkan teori Andrew M. Greeley yang mengemukakan bahwa imajinasi keagamaanlah yang meramalkan perilaku, bukan proposisi religius.

Epistemologi Islam (Bayani, Burhani, Irfani. Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 217–228. Hawwa, S. (1424). Al-Asas Fit-Tafsir. Mesir: Dar As-Salam. ______. (2007). Tazkiyatun Nafs; Intisari Ihya Ulumuddin, Terj.