Sebanyak 10 item atau buku ditemukan

Produk Fermentasi Ikan

Indonesia sangat kaya dengan keberagaman produk ikan fermentasi tradisional. Agar informasi dan pengetahuan tersebar, disusunlah buku ini yang berisi kumpulan produk fermentasi ikan. Tidak sekadar informasi, buku ini juga menjelaskan teknik membuat masing-masing produk fermentasi ikan tersebut sehingga dapat memandu pembaca untuk mempraktikkannya. -PENEBAR SWADAYA-

Laporan Penelitian Teknologi Perikanan, 42:5—13. Subroto, W., Setiabudi, E.,
dan Sjahrul B. 1984. "Penelitian Pendahuluan Pengolahan Bekasang". Laporan
Penelitian Teknologi Perikanan, 26: 9—17. Sugiyono, Irianto, H.E., Indriati, N.,
Amini, S., Rahayu, U., Sabarudin, dan Suarga, E.J. 1999. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Asam Laktat dari Produk Bekasam. Laporan Teknis. Jakarta: Bagian
Proyek Penelitian dan Pengembangan Perikanan Slipi, Balai Penelitian
Perikanan Laut.

Padi Sri Organik Indonesia (Edisi Revisi)

Konsumsi beras organik tengah menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini. Permintaannya pun terus meningkat, tetapi pasokan relatif masih sedikit. Artinya, peluang bisnis beras organik pun masih terbuka lebar. Apalagi, harga beras organik cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis biasa. Tentu, hasilnya pun akan lebih menguntungkan. Lalu, bagaimana cara menghasilkan beras organik? Sejatinya beras organik adalah hasil penanaman padi menggunakan metode system of rice intensification (SRI). Dalam praktiknya di Indonesia, metode SRI telah mendapatkan tambahan pengalaman dan penyempurnaan, yang kemudian disebut sebagai SRI Organik Indonesia. Selain dapat meningkatkan produktivitas rata-rata padi dari 4—5 ton/ha menjadi 8—12 ton/ha, penerapan metode SRI Organik Indonesia juga cenderung bersifat ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk lebih jelasnya, buku ini akan memandu Anda menghasilkan beras organik dari penanaman padi dengan metode SRI Organik Indonesia. Mulai dari landasan teori hingga tahapan praktik di lapangan dibahas tuntas dalam buku ini.

Konsumsi beras organik tengah menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini.

Usaha Pembenihan ikan Bawal di Berbagai Wadah

Segmen usaha bawal tawar meliputi pembenihan (produksi larva), pendederan benih (ukuran 3—5 cm, 5—7 cm, 7—9 cm, dan 9—12 cm), dan usaha pembesaran. Pembudidaya dapat memilih salah satu dari segmen usaha yang dianggap lebih menguntungkan. Usaha pembenihan dan pendederan bawal mempunyai kelebihan, yaitu waktu perputaran modal yang lebih cepat dibandingkan dengan usaha pembesaran. Salah satu penyebabnya adalah masa pemeliharaan yang relatif singkat, 6—7 hari untuk produksi larva bawal. Selain itu, biaya operasional dan investasi yang dikeluarkan dalam usaha tersebut lebih murah dibandingkan dengan biaya dalam pembesaran. Oleh karena itu, peluang usaha pembenihan dan pendederan ikan bawal air tawar memang sangat menjanjikan dan potensial dikembangkan. PENEBAR SWADAYA

Petunjuk Praktis Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta: Dinas
Kelautan dan Perikanan. Effendi, I. 2004. PengantarAkuakultur. Jakarta: Penebar
Swadaya. Handajani, H. dan S. Samsundari. 2005. Parasit dan Penyakit Ikan.

Panen Ikan, Sayur dan Buah dengan Teknik Yumina Bumina

Yumina adalah teknik pemeliharaan tanaman sayur dengan ikan, sedangkan bumina adalah teknik pemeliharaan tanaman buah dengan ikan. Jadi, yumina-bumina adalah teknik budidaya yang menghasilkan ikan, sayur, dan buah dalam 1 unit pemeliharaan. Tentu saja ini menjadi solusi untuk melipatgandakan fungsi lahan. Sistem pemeliharaannya yang mudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani kota, bahkan bisa diaplikasikan oleh ibu rumah tangga sebagai kegiatan sampingan di rumah. Dari buku ini, Anda bisa mendapatkan beberapa keuntungan, di antaranya sebagai berikut. 1. Pengenalan teknik yumina-bumina. 2. Panen ikan, sayur, dan buah. 3. Berbagai sistem budidaya yumina-bumina. 4. Tutorial perakitan sistem yumina-bumina. 5. Analisis usaha yang membuat Anda yakin bahwa budidaya yumina-bumina lebih menguntungkan. PENEBAR SWADAYA

Selain itu, terakumulasinya materi organik ini dapat menimbulkan kondisi
lingkungan perairan yang cocok untuk berkembang biaknya berbagai
mikroorganisme yang dapat menjadi sumber penyakit. Penyakit pada ikan akan
timbul apabila ...

Hidroponik Portabel

Hidroponik saat ini ramai menjadi perbincangan karena mudah dan murah sehingga perkembangannya menjadi sangat pesat. Dengan kreativitas, model hidroponik pun semakin unik dan menarik serta mudah diaplikasikan. Hidroponik cocok untuk urban farming—bercocok tanam di perkotaan yang peduli dengan lingkungan hijau. Bahkan, hidroponik bisa diusahakan skala rumah sebagai hobi yang menyenangkan. Aneka jenis sayuran seperti kangkung, selada, cabai, dan tomat bisa ditanam. Tidak hanya menyehatkan karena bebas pestisida, juga dapat menambah gizi keluarga. Hidroponik tidak lagi identik dengan instalasi yang rumit dan mahal. Kini telah hadir hidroponik portabel yang sederhana, mudah dipasang dan dibongkar sehingga berkebun sayuran lebih mengasyikkan di mana pun tempatnya. Hidroponik portabel dapat dibawa ke mana dan di mana saja. Artinya bisa dipindah tempat sesuai dengan keinginan. Buku ini hadir untuk menjelaskan beberapa model hidroponik portabel yang bisa dicoba bagi Anda pecinta hidroponik. Di dalamnya dijelaskan pula mengenai sistem hidroponik, prinsip kerja, menyiapkan bahan, cara merakit instalasi dan aplikasinya, serta tips pemeliharaan tanaman. Ingin menjadi pecinta hidroponik sejati, segera miliki buku ini! - PENEBAR SWADAYA -

Kini telah hadir hidroponik portabel yang sederhana, mudah dipasang dan dibongkar sehingga berkebun sayuran lebih mengasyikkan di mana pun tempatnya. Hidroponik portabel dapat dibawa ke mana dan di mana saja.

Bank Ramah Lingkungan

Keberlanjutan atau sustainability merupakan keniscayaan bagi bank atau lembaga keuangan nonbank. Mengapa demikian? Karena sustainable bank atau sustainable finance secara roh adalah lembaga jasa keuangan yang menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam bisnis mereka. Seperti yang telah diulas sebelumnya, inti dari lingkungan adalah hutan. Karenanya, manusia (disadari atau tidak) tetap membutuhkan hutan untuk kehidupan. Setali tiga uang, inti dari bisnis bank adalah manajemen risiko yang membutuhkan penguatan dari sisi analisis risiko lingkungan dan sosial mengingat bank adalah satu-satunya lembaga keuangan di dunia yang mengelola begitu banyak portfolio bisnis, mulai dari bisnis sederhana (UMKM) hingga yang kompleks dan sensitif terhadap kualitas lingkungan hidup. PENEBAR SWADAYA

Keberlanjutan atau sustainability merupakan keniscayaan bagi bank atau lembaga keuangan nonbank.