Sebanyak 12 item atau buku ditemukan

The Power of Love

Memaksimalkan Potensi Ruhani untuk Meraih Kebahagiaan Hidup

ÿCinta adalah sebuah energi.Kekuatannya mampu mendorong orang mau melakukan sesuatu. Orang rela bersusah payah mendaki gunung, karena iya mencintai alam.Ada juga remaja yang rela mengakhiri hidupnya karena cintanya ditolak. [Mizan, Hikmah, Tasauf, Agama Islam, Indonesia]

Memaksimalkan Potensi Ruhani untuk Meraih Kebahagiaan Hidup Imam Al-
Ghazali. "\\ka telah- merasakan manh kesenbirian, engkau akan Uar bengan b'm
senbm." Saya telah menyebutkan bahwa keakraban (uns), takut (khauf), dan
rindu ...

Terampil Bersahabat dengan Siapa Saja

Rasulullah saw. bertanya, "Maukah kalian kuberitahu sesuatu yang lebih utama daripada shalat, puasa, dan sedekah?” Mereka menjawab, “Tentu mau.” Beliau bersabda, “Yaitu memperbaiki hubungan dengan sesama." "Tetapi," lanjutnya, “dengan perkataan buruk, semua itu sirna.” Nabi saw. juga menuturkan, "Sedekah paling utama adalah menjalin hubungan baik dengan sesama." " Berdasarkan inspirasi Al-Quran dan kisah nyata dari kehidupan Rasulullah dan ulama salaf, Imam al-Ghazali mengungkap rahasia sukses mencari, membina, dan membentuk persahabatan dan persaudaraan sejati. Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)

" " Berdasarkan inspirasi Al-Quran dan kisah nyata dari kehidupan Rasulullah dan ulama salaf, Imam al-Ghazali mengungkap rahasia sukses mencari, membina, dan membentuk persahabatan dan persaudaraan sejati.

Ringkasan Ihya' Ulumuddin

Ihya Ulumuddin lahir dari kegelisahan seorang ulama besar (Hujjatul Islam) al-Imam Abu Hamid al-Ghazali, betapa tidak, ilmu agama (ulumuddin) kala itu tidak lebih dari “baju usang” yang telah ditinggalkan banyak orang, kebanyakan mereka tergila-gila oleh kecantikan ilmu positif, filsafat dan kalam yang di import dari luar Islam oleh para penguasa waktu itu, sehingga lambat laun, tanpa sadar, kepekaan umat terhadap ilmu islam mulai memudar, kepercayaan diri mereka menurun drastis, harga diri mereka dijual, dan dibayar mahal dengan gengsi tinggi akan ilmu-ilmu import (Hellenisme) tersebut dan menganggap belajar ilmu agama yang dibawa oleh Nabi saw itu sebagai sesuatu yang “memalukan”, tidak bermanfaat bahkan dianggap menghalang-halangi kemajuan peradaban manusia, karena terlalu jauh dengan kenyataan kehidupan umat manusia sebenarnya. -Akbar Media-

Ihya Ulumuddin lahir dari kegelisahan seorang ulama besar (Hujjatul Islam) al-Imam Abu Hamid al-Ghazali, betapa tidak, ilmu agama (ulumuddin) kala itu tidak lebih dari “baju usang” yang telah ditinggalkan banyak orang, kebanyakan mereka ...

The True Power of Love

Kitab para Pencinta Allah

Karena cinta, yang pahit berasa manis karena cinta, tembaga menjadi emas karena cinta, ampas menjadi anggur murni karena cinta, penyakit menjadi penawar karena cinta, yang mati menjadi hidup karena cinta, sang raja menjadi hamba —Rumi Itulah kehebatan cinta: lebih lembut dari yang terlembut dan lebih digdaya dari yang terkuat. Tapi, cinta seperti apakah yang punya kekuatan luar biasa semacam itu? Tentu bukan cinta kita pada mobil/rumah mewah, perhiasan nan kemilau, istri/suami yang elok, anak-cucu yang lucu, atau pada jabatan/status yang dihormati masyarakat. cinta yang melampaui segala bentuk cinta yang lain. Itulah cinta kepada Sang Mahacinta: Tuhan. Bagaimana manusia bisa menggapai cinta Tuhan? Untuk menuju ke tema utama itu, Al-Ghazali menjelaskan secara mendalam: • apa saja tingkatan-tingkatan cinta • bagaimana mencapai cinta • manifestasi cinta kepada Allah • kecintaan dan kerelaan pada takdir Allah • bagaimana cinta yang sejati Dengan ketajaman nalar dan kedalaman penghayatannya, Sang Hujjatul Islam ini membuka pintu pemahaman menuju cinta yang sejati: Mahabatullah (cinta kepada Allah). Itulah kehebatan cinta: lebih lembut dari yang terlembut dan lebih digdaya dari yang terkuat. Tapi, cinta seperti apakah yang punya kekuatan luar biasa semacam itu? Tentu bukan cinta kita pada mobil/rumah mewah, perhiasan nan kemilau, istri/suami yang elok, anak-cucu yang lucu, atau pada jabatan/status yang dihormati masyarakat. cinta yang melampaui segala bentuk cinta yang lain. Itulah cinta kepada Sang Mahacinta: Tuhan. Bagaimana manusia bisa menggapai cinta Tuhan? Untuk menuju ke tema utama itu, Al-Ghazali menjelaskan secara mendalam: • apa saja tingkatan-tingkatan cinta • bagaimana mencapai cinta • manifestasi cinta kepada Allah • kecintaan dan kerelaan pada takdir Allah • bagaimana cinta yang sejati Dengan ketajaman nalar dan kedalaman penghayatannya, Sang Hujjatul Islam ini membuka pintu pemahaman menuju cinta yang sejati: Mahabatullah (cinta kepada Allah). [Mizan, Mizania, Referensi, Islam, Indonesia]

Untuk menuju ke tema utama itu, Al-Ghazali menjelaskan secara mendalam: • apa saja tingkatan-tingkatan cinta • bagaimana mencapai cinta • manifestasi cinta kepada Allah • kecintaan dan kerelaan pada takdir Allah • bagaimana cinta ...

Segarkan Imanmu Dengan Ibadah Berfikir

Bagaimana nabi Muhammad SAW bisa menjadi nabi? Pertanyaan ini bisa dengan melihat tatapan keterutusan nabi Muhammad SAW. Tahap-tahap akhir nabi sebelum terutus merupakan gambaran tentang suatu perenungan dan pemikiran yang mendalam. Beliau berfikir selama beberapa hari. Beliau memang harus berpikir lama hingga beliau siap untuk menerima risalah kenabian dan hal yang lain. Kita pun jika ingin dekat dengan Allah, maka kita juga membutuhkan persiapan diri yang panjang. Semua itu hanya bisa dilakukan dengan berpikir tentang ciptaan Allah dan memerhatikan lembaran alam semesta. "Buku ini hendak menghidupkan kembali pesan ayat yang menggetarkan setiap hati orang beriman itu: ibadah berpikir . Dengan berpikir, ayat Tuhan yang terbaca dalam Alquran bisa dipahami; ayat Tuhan yang terhampar di alam raya ini bisa dikuak. Ibadah ini melatih kita merasakan keagungan, keindahan, dan kehebatan ciptaan Allah. Kualitas makrifat dan kedekatan kita dengan Allah pun bertambah-tambah. Diterbitkan oleh Penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)

Bagaimana nabi Muhammad SAW bisa menjadi nabi? Pertanyaan ini bisa dengan melihat tatapan keterutusan nabi Muhammad SAW. Tahap-tahap akhir nabi sebelum terutus merupakan gambaran tentang suatu perenungan dan pemikiran yang mendalam.

Rahasia Halal Haram

Hakikat Batin Perintah dan Larangan Allah

Bagi sebagian orang, agama barangkali dipandang sebagai sekumpulan aturan tentang perintah dan larangan belaka: lakukan begini, janganlah begitu. Jika dipersepsi demikian, Tuhan pun akan tampil lebih sebagai sang hakim dan sang penguasa yang begitu perkasa dan otoriter. Padahal, dalam sebagian besar situasi kita, Tuhan menampilkan dirinya sebagai Yang Mahakasih dan Mahasayang, sebagaimana terbaca dalam basmalah. Tuhan pun berfirman bahwa Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Jika hal ini dipahami dengan benar, maka segera akan tampak bahwa perintah dan larangan yang datang dari Tuhan adalah wujud dari kasih sayang dan rahmat-Nya kepada manusia. Al-Ghazali, dengan keluasan ilmu dan kedalaman hikmahnya, menguraikan secara jernih bagaimana kita dapat memahami larangan dan perintah Allah secara aqliyah (rasional) dan naqliyah (tekstual), serta menghayati rahasia dan hikmah di baliknya. [Mizan, Mizania, Referensi, Agama]

Al-Ghazali, dengan keluasan ilmu dan kedalaman hikmahnya, menguraikan secara jernih bagaimana kita dapat memahami larangan dan perintah Allah secara aqliyah (rasional) dan naqliyah (tekstual), serta menghayati rahasia dan hikmah di baliknya ...

The Book of the Secrets of Prayer and its Requirements

Virtue of the prayer, prostration, congregation, call to prayer and its precepts

This book describes the importance of prayer and its requirements. It describes what is essential for the disciple in terms of the external acts and its inner secrets of prayer, and revealing its refined hidden meanings in terms of humility, sincerity and intention. Presented to the English speaking public is a translation of two chapters of Ghazal's great work, Ihya .ulum al-din. The chapter is entitled kitabasrar al-salah (the book of the secrets of prayer and its requirements). This translation was originally carried out by E E Caverley which I have edited in places to give the reader a clearer understanding of the text and correcting the Quranic references. I have also included in the book the prophetic narrations in the original Arabic to give the reader of Arabic a fuller flavour of the intended meaning. The two chapters selected are entitled "fefadail al-salahwa al-sajudwa-aljama.hwa al-azaanwaibarihaï" (virtue of the prayer, prostration, congregation, call to prayer and its precepts). And the third chapter from the book entitled fee shuruut al-batinah min a.amaal al-qalb. (Inward stipulations for the acts of the heart) The first chapter generally focuses on the pre-eminent status of prayer and its superiority over all other forms of worship in Islam. Instilling in the one who is about to initiate the prayer the enormity and seriousness of the action. The second chapter in the book focuses on the mind-set of the one who is engaged in prayer, humility being a fundamental pillar in this regard. Imam Ghazali also offers practical remedies to attain this status of humility and describes the base nature of heedlessness before one's Creator. I hope this book acts as a means of proximity since nothing can facilitate this noble goal to reach one's Lord but the Prayer. But prostate in adoration, and bring thyself the closer (to Allah) Surah Alaq.19

This book describes the importance of prayer and its requirements.

Inner Dimensions of Islamic Worship

Covers those dimensions of Islamic rituals of worship – prayer, almsgiving, fasting, Pilgrimage, etc. which are essential to the fulfilment of inner quality. Consists of selections from al-Ghazali's Ihya, a pivotal work in the history of Islamic thought.

Covers those dimensions of Islamic rituals of worship – prayer, almsgiving, fasting, Pilgrimage, etc. which are essential to the fulfilment of inner quality.