Sebanyak 9 item atau buku ditemukan

KONSEP KEBIJAKAN MUTU PENDIDIKAN DALAM PENGELOLAAN MTSN MODEL

Madrasah saat ini menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat sebagai tempat belajar putra-putrinya. Hal ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI, salah satunya adalah membangun Madrasah Model dengan berbagai keunggulan. Program unggulan dirancang mulai dari input, proses dan output. Berbagai komponen dan unsur saling terkait dan bersinergi guna mewujudkan lulusan Madrasah Model yang kompeten dan unggul dalam berbagai bidang keilmuan. Buku yang ditulis oleh Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Pekalongan ini mengkaji Kebijakan Mutu Pendidikan dalam Pengelolaan MTsN Model. Analisis terhadap manajemen mutu yang diterapkan dalam Madrasah Model dijelaskan secara rinci dan sistematis. Penulis buku ini juga melakukan analisis dengan mengintegrasikan antara ilmu manajemen mutu dengan nilai-nilai Islam, sehingga terwujud integrasi keilmuan dan keislaman. Dr. Sururin, M.Ag. (Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Hadirnya Madrasah Model menjadi jawaban atas adanya kebutuhan masyarakat terhadap Madrasah yang berkualitas. Selama ini Madrasah masih sering dianggap sebagai second class dalam sistem pendidikan. Buku ini memberi perspektif baru tentang sistem pengelolaan madrasah yang ideal berbasis pada Quality Manajement yang implementatif. Penulis berhasil menarasikan teori yang rumit dengan bahasa yang sederhana dan mudah dibaca. Buku ini penting untuk dibaca oleh para pemangku kebijakan pendidikan, praktisi pendidikan, peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum. Saya menyambut baik atas terbitnya buku ini, semoga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan mutu Madrasah di Indonesia. Prof. Dr. Aan Hasan, M.Ed. (Guru Besar Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung) Buku tentang Konsep Kebijakan Mutu Pendidikan dalam Pengelolaan MTsN Model yang ditulis oleh M. Sugeng Sholehuddin merupakan tulisan yang sangat komprehensif dan klir dalam menggambarkan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh MTsN Model, khususnya dalam penerapan Manajemen Berbasis Madrasah (MBS). Dengan hadirnya buku ini maka stereotip tentang Madrasah sebagai lembaga pendidikan “kelas dua” menjadi terbantahkan. Prof. Dr. Sri Sumarni (Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Buku yang ada di tangan pembaca ini mengeksplorasi sejauh mana pengembangan mutu dan Quality Management pendidikan madrasah model. Dengan demikian buku ini tepat dibaca bagi kepala madrasah, guru, dan siapapun yang mendambakan madrasah model agar bisa lebih berkualitas, maka saya selaku Guru Besar Pendidikan Islam IAIN Salatiga menyambut senang hati atas terbitnya buku yang ditulis oleh Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag sebagai dosen dan Dekan FTIK IAIN Pekalongan. Selamat Membaca! Prof. Dr. Mansur, M.Ag. (Guru Besar Pendidikan Islam IAIN Salatiga) Buku ini cocok sebagai sumber rujukan karena di dalamnya banyak terdapat informasi yang berkaitan dengan masalah kebijakan publikasi dalam pendidikan, identifikasi masalah filosofi lahirnya madrasah model, formula kebijakan Kemenag RI dalam pengelolaan MTs, serta kinerja dan pengembangan mutu pendidikan formal MTs. Buku ini meluruskan atau membenarkan masalah dan asumsi yang ada di khalayak umum mengenai madrasah model. Deskripsi materi dalam buku ini dibuat secara terperinci sehingga mudah untuk dipahami oleh semua pihak. Terdapat tabel dan skema untuk mengklarifikasikan materi tertentu sehingga memperjelas pembaca. Hubungan antarparagraf saling berkaitan. Buku ini bagus dan layak dikonsumsi oleh mahasiswa, praktisi pendidikan, serta siswa di seluruh Indonesia. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd.I (Guru Besar UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

Artinya konsep bermutu di atas bisa dipahami bahwa manakala produk yang dihasilkan pendidikan (output) tidak berkualitas sampah, maka pendidikan tersebut harus bersiap untuk ditinggalkan. Sebaliknya, bila produk yang dihasilkan ...

KONSEP DAN APLIKASI LANDASAN PENDIDIKAN DALAM SEKOLAH PENGGERAK

Landasan pendidikan merupakan pijakan dasar konsep yang menjadi acuan dalam proses pendidikan secara komprehensif. Dalam konteks ini, landasan pendidikan difokuskan pada hakikat manusia sebagai makhluk pembelajar, interaksi sosial, proses pembelajaran, hingga problematika yang mendasari dalam pendidikan. Landasan pendidikan merupakan tumpuan, landas pacu atau pijakan dasar dalam melaksanakan proses pendidikan. Landasan-landasan tersebut adalah landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan ilmiah dan teknologi, landasan hukum, landasan ekonomi, landasan historis, dan landasan religious. Oleh karenanya, landasan-landasan di atas diperlukan sebagai pondasi dan pijakan dalam proses pendidikan. Pendidikan yang ada di suatu negara akan berubah atau akan adah penambahan sistem ataupun program. Hal ini dilakukan agar menjadikan negara yang maju dan tidak tertinggal zaman. Program yang akan dibuat dari waktu ke waktu tetap memeperhatikan perkembangan zaman dan landasan pendidikan. Landasan pendidikan adalah pijakan dasar konsep yang menjadi acuan dalam proses pendidikan secara komprehensif. Landasan Pendidikan difokuskan pada hakikat manusia sebagai maklhuk pembelajar, interkasi sosial, proses pembelajaran, hingga problematika yang mendasari dalam pendidikan. Nadim Makarin telah membuat Program Merdeka Belajar Episode Sekolah Penggerak. Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Sekolah penggerak dalam konteks landasan pendidikan mengacu pada landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan ilmiah dan teknologi, landasan hukum, landasan ekonomi, landasan historis, dan landasan religious dalam mewujudkan merdeka belajar. Program ini akan mendorong transisi pendidikan daerah untuk memiliki posisi yang sangat penting sebagai tempat konsultasi, mengacu pada kearifan lokal masingmasing daerah sehingga sekolah dapat lebih terinspirasi untuk membawa lebih banyak inspirasi perubahan lagi. Pasuruan, Magister Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Wiranegara

Jenis Pendidikan, Satuan Pendidikan, Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Standar Nasional, Wajib Belajar, Kurikulum, ...

Manajemen Rantai Pasok Konstruksi

Manajemen rantai pasok (supply chain management) adalah konsep ilmu dari industri manufaktur yang kemudian diadopsi kedalam konstruksi. Oleh karena itu manajemen rantai pasok konstruksi diartikan sebagai metode terintegrasi antara dari hulu ke hilir yang melibatkan pihak-pihak dalam proyek konstruksi yaitu owner, konsultan, kontraktor, sub kontraktor, dan supplier untuk kesuksesan proyek. Buku ini membahas tentang pengenalan proyek konstruksi, manajemen rantai pasok secara umum, konsep rantai pasok konstruksi, konsep mikro meso makro rantai pasok, tantangan rantai pasok konstruksi, efisiensi rantai pasok material dan peralatan konstruksi, pengukuran kinerja rantai pasok konstruksi, Supply Chain Operations Reference (SCOR), dan studi kasus pengukuran kinerja rantai pasok konstruksi. Secara detail penjelasan isi buku disertai dengan gambar yang memudahkan dalam pemahaman manajemen rantai pasok konstruksi.

Alur sistem pasokan Alur pasokan dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu 1. Alur pasokan yang spesifik Alur pasokan yang spesifik sering menyebabkan pengekspor atau pengimpor dan biasanya membentuk alur pasokan lebih sederhana.

Orientasi Pendidikan Agama Islam Society 5.0 Telaah Kitab Ayyuhal Al-Walad Karya Imam Al-Ghazali

Dunia pendidikan dalam keadaan serius. Tidak hanya serius dalam melaksanakan pelayanan dengan kualitas terbaik namun juga pendidikan memerlukan pemikiran dan upaya yang seirus terkait keberlangsungan pendidikan itu sendiri terutama masa pandemi ataupun disebut masa adaptasi kebiasaan baru saat ini membuat kompleksitas problem pendidikan semakin lengkap. Pada modern sekarang yakni era revolusi industri 4.0 masyarakat kita telah bersahabat dengan teknologi, hal ini tampak pada pemanfaatan yang mulai merata di kalangan masyarakat terkait dunia digital dalam bidang ekonomi hingga praktik pendidikannya. Akan tetapi pada tahun 2019 lalu kita dikejutkan dengan peresmian society 5.0 yang diinisiasi oleh Jepang, sebagai solusi revolusi industri 4 yang dikhawatirkan akan meniadakan peran manusia dalam dunia pendidikan khususnya karena semua aktivitas pelayanan pendidikan dilakukan oleh robot dan sebaliknya masyarakat 5.0 merupakan masyarakat yang dapat memberikan solusi penyelesaikan setiap problem dan tantangan sosial dengan memanfaatkan hasil inovasi yang terlahir pada masa revolusi industri 4.0 yaitu diantaranya internet (internet on things), data dengan jumlah besar (big data), kecerdasan buatan (artificial intelligence), serta robot guna menaikkan kualitas kehidupan manusia. Ini artinya, komponen utama yang dimanfaatkan masyarakat 4.0 adalah lebih kepada kecerdasan buatan untuk menyelesaikan problemnya, kemudian pada 5.0 ini masyarakat beralih menjadi masyarakat yang berprinsip tetap menggunakan teknologi sebagai alat, sedangkan pelaku utamanya adalah manusia. Sehingga yang semula hanya menjadikan internet sebagai sarana berbagi informasi lalu menjadikan internet sebagai perantara menjalani kehidupan. Adapun posisi buku ini yaitu memberikan orientasi untuk menentukan sikap dan peran Pendidikan Agama Islam dalam pembekalan hidup dalam bermasyarakat era 5.0 dengan berpedomankan kitab Ayyuhal Al-Walad karya Imam Al-Ghazali. Sedangkan cakupan buku ini pada bagian Pertama, menjelaskan, Orientasi Pendidikan Agama Islam Society 5.0 Kedua, Ilmu dan Amal Pegangan Utama Masyarakat 5.0, Ketiga, Sholat sebagai Kendaraan Tercanggih Masyarakat 5.0, Keempat, Macam-macam Perilaku Masyarakat 5.0, Kelima, Pendidikan dalam Masyarakat 5.0, Keenam, Obat Hati Masyarakat 5.0, Ketujuh, Perilaku Yang Harus Dihindari Masyarakat 5.0 , dan Kedelapan, Kunci Sukses Masyarakat 5.0.

Dunia pendidikan dalam keadaan serius.

Pendidikan Islam di Kota Metropolis

Studi Kebijakan Penyelenggaraan PAI di Surabaya

Seiring dengan menggelindingnya roda reformasi, pendidikan sebagai salah satu isu penting dalam otonomi sebagai produk unggulannya. Maka, pendidikan Islam memiliki bargaining secara politik di tataran elite lokal. Tidak sedikit produk kebijakan pendidikan Islam merupakan hasil komitmen antara eksekutif dan legislatif. Meskipun tidak ada Peraturan Walikota yang secara eksplisit menyuratkan pendidikan Islam, tetapi secara implisit sangat akomodatif terhadap pendidikan Islam. Hal ini merupakan fakta menarik, karena Pemerintah Kota Surabaya mampu “mengawinkan” antara dua ranah kebijakan, yaitu urusan pendidikan yang diotonomikan dengan urusan agama yang diotonomikan dengan urusan agama yang sentralistik di Kementerian Agama. Buku yang ditulis lulusan terbaik tahun 2017 ini layak dibaca oleh praktisi dan pengelola lembaga pendidikan, guru, dosen, widyaiswara, pemerhati pendidikan, pemangku kebijakan dan mahasiswa, khususnya mahasiswa yang sedang mengambil program studi pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam ataupun Manajemen Pendidikan Islam. Dengan mengelaborasi kajian kebijakan di era otonomi, yang tentu kental dengan politik lokal, buku ini diharapkan dapat menambah khazanah dan literatur kajian Politik Pendidikan Islam. Karena itu, saya sangat mengapresiasi hadirnya buku ini. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Prof. H. Masdar Hilmy, MA, Ph.D. Guru Besar dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

Seiring dengan menggelindingnya roda reformasi, pendidikan sebagai salah satu isu penting dalam otonomi sebagai produk unggulannya.