Sebanyak 193 item atau buku ditemukan

Penguatan Karakter PROFIL PELAJAR PANCASILA Berbasis Integratif Moral Di Sekolah Dasar

Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila Berbasis Integratif Moral dalam Kegiatan Kampus Mengajar Di Sekolah Dasar” telah dapat diselesaikan. Pendidikan karakter yang dikonstruksi di sekolah masih membutuhkan penguatan di tingkatan sekolah dasar sebagai pondasi penanaman pendidikan karakter. Sehingga model penguatan pendidikan karakter bisa dikembangkan dalam di proses pembelajaran di sekolah dasar adalah model yang bisa menyatukan moral culture, habitus, action, sinverbal, feeling dan knowing sebagai kesatuan yang integratif, bukan hanya dikonstruksi oleh guru, namun secara kolektif dikonstruksi oleh semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di suatu sekolah. Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi Dosen Pembimbing, Mahasiswa Kampus Mengajar, Guru Pamong, Siswa, Orang Tua dan Pemerintah dalam membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila di Negara Indonesia Tercinta.

Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila Berbasis Integratif Moral dalam Kegiatan Kampus Mengajar Di Sekolah Dasar” telah dapat diselesaikan.

Cerita-5 Menit Karakter Baik untuk Usia Dini

Dion dan Bayu bermain bola di lapangan. Tapi, tiba-tiba bola itu melesat jatuh ke halaman rumah orang lain. Apakah Dion dan Bayu langsung mengambil bolanya atau meminta izin ke pemilik rumah dulu? Anak-anak memerlukan panduan dalam bersikap dan bertingkah laku untuk menjadi seseorang yang berkarakter baik. Enam puluh cerita 5 menit dalam buku ini adalah sarana tepat bagi orangtua untuk menanamkankan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak. Setiap cerita mewakili sebuah nilai yang disertai pula dengan pertanyaan sederhana sebagai bahan refleksi anak-anak.

Dion dan Bayu bermain bola di lapangan. Tapi, tiba-tiba bola itu melesat jatuh ke halaman rumah orang lain. Apakah Dion dan Bayu langsung mengambil bolanya atau meminta izin ke pemilik rumah dulu?

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS INTEGRATIF MORAL DI PERGURUAN TINGGI

Pendidikan karakter di lingkup satuan pendidikan perguruan tinggi dilaksanakan melalui tridharma perguruan tinggi berbasis karakter (Eva, 2015). Pembentukan karakter mahasiswa sesuai dengan (1) Renstra kementerian pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk seluruh jenjang pendidikan di Indonesia mulai tingkat Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) sampai perguruan Tinggi (PT) dalam sistem pendidikan di Indonesia (Wahyuni, 2014). Konfigurasi karakter ditetapkan berdasarkan empat proses psikososial, yaitu mencakup olah pikir, olah hati, olah raga dan olah rasa/karsa (Zuchdi et al., 2010). (2) Kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa untuk mewujudkan penanaman nilai Pancasila, dan mencegah pergeseran nilai bangsa (Alawiyah, 2012), (3) Mencanangkan revolusi karakter bangsa sebagai salah satu program strategis pendidikan di perguruan tinggi yang sesuai kebudayaan bangsa (Ta’dib, 2016). Di dalam Renstra Universitas Muhammadiyah Makassar BAB III tentang kebijakan dan program strategis, salah satu strategi dasarnya adalah Peningkatan akhlakul karimah (Pendidikan Karakter) dengan pengembangan kehidupan kampus yang Islami yang ditandai dengan sikap, pandangan, tata kehidupan masyarakat kampus. Kemudian dituangkan dalam strategi program sampai tahun 2020 yaitu memperkokoh karakter melalui pendidikan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) (Renstra Unismuh, 2018). Semua itu dilakukan agar mahasiswa memiliki nilai-nilai karakter bangsa dan nilai-nilai Islami. Model integrasi pengembangan pendidikan karakter berbasis moral knowing, moral feeling, moral sinverbal, moral habitus dan moral culture, merupakan pengembangan dari model penanaman nilai-nilai karakter oleh (Lickona, 1991) yaitu integrasi pengetahuan karakter (moral knowing), perasaan tentang karakter (moral feeling) dan perilaku yang berkarakter (moral action), pengembangan model yang ditambahkan adalah moral sinverbal, moral habitus dan moral culture pada level individu atau mahasiswa dan level kelompok atau Universitas, yang dikembangkan dalam aktivitas akademika di perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar sehingga pendidikan karakter bukan hanya dilakukan oleh individu saja namun secara kolektif oleh semua civitas akademika Universitas Muhammadiyah Makassar, pembentukan pribadi yang memiliki karakter positif (Nur et al., 2019).

Pendidikan karakter di lingkup satuan pendidikan perguruan tinggi dilaksanakan melalui tridharma perguruan tinggi berbasis karakter (Eva, 2015).

Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Ancangan dan Best Practices

Karakter dipahami sebagai hal yang sangat mendasar bagi keberadaan suatu bangsa. Dengan pendidikan karakter, berbagai spirit dan nilai ideal suatu bangsa ditanamkan dan dikembangkan. Buku ini merupakan buku seri ke-2, sebagai kelanjutan dan pemerlengkap dari buku seri ke-1, yang hadir karena diilhami oleh pentingnya menanamkan dan menguatkan jati diri bangsa dengan nilai-nilai karakter luhur pada diri generasi muda. Isi buku ini didasarkan pada kajian teoretik dan penelitian lapangan dalam kerangka rekayasa sosial model pendidikan karakter bangsa berbasis kearifan lokal dan civic virtue bagi penguatan sumber daya manusia dan daya saing bangsa di perguruan tinggi yang penulis lakukan secara intensif selama tiga tahun terakhir ini. Buku ini dimaksudkan juga sebagai pendeskripsian dan pemaknaan atas praktik pendidikan karakter di tiga perguruan tinggi di Indonesia. Pembahasan dan penguaraiannya berfokus pada persoalan landasan pengembangan, nilai yang dikembangkan, dan program/kegiatan yang dikembangkan dalam pendidikan karakter oleh ketiga perguruan tinggi tersebut, sebagai ANCANGAN DAN BEST PRACTICES. Buku ini layak dibaca bagi pemerhati dan pengembang pendidikan karakter. Bukan hanya yang berkecimpung di pendidikan tinggi. Pengembang pendidikan karakter di tingkat sekolah menengah dapat pula mengambil hikmah, tentu dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian secara proporsional dan kontekstual. Secara keseluruhan, buku ini bermanfaat menambah wawasansecara komprehensif, faktual, dan inspiratif dalam penguatan pendidikan karakter yang sedang aktual sekarang.

Karakter dipahami sebagai hal yang sangat mendasar bagi keberadaan suatu bangsa.

Penguatan Pendidikan Karakter Kajian Kebijakan PPK Pendidikan Karakter Kulon Progo (PendekarKU)

Buku ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang penulis lakukan dalam mengevaluasi pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Kabupaten Kulon Progo. Pendidikan Karakter Kulon Progo (PendekarKU) merupakan inovasi pelayanan publik dari Dikpora Kabupaten Kulon Progo. Ada 20 nilai karakter yang terkristalisasi menjadi lima nilai dilaksanakan, yaitu : religius; nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Buku ini diharapkan memberikan gambaran tentang pelaksanaan program PPK PendekarKU dan pentingnya pendidikan karakter sebagai contoh best practice program yang sudah dijalankan.

Buku ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang penulis lakukan dalam mengevaluasi pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Kabupaten Kulon Progo.

Membangun Pendidikan Karakter

Pengertian Karakter, Permasalahan Karakter Masa Kini, Urgensi Pendidikan Karakter Karakter, Jujur Dalam Sehari-Hari Maupun Dalam Berolahraga, Pendidikan Karakter Syukur, Pendidikan Karakter Toleransi, Pendidikan Karakter Disiplin, Membentuk Karakter Dan Moral Serta Pengaruh Orangtua Dan Guru Pada Generasi Millennial, Modeling Dalam Pendidikan Karakter, Cara-Cara Membangun Karakter Unggul Dan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal

Pengertian Karakter, Permasalahan Karakter Masa Kini, Urgensi Pendidikan Karakter Karakter, Jujur Dalam Sehari-Hari Maupun Dalam Berolahraga, Pendidikan Karakter Syukur, Pendidikan Karakter Toleransi, Pendidikan Karakter Disiplin, Membentuk ...