Sebanyak 109 item atau buku ditemukan

Asas-Asas Hukum Pidana

Konsep dasar hukum pidana, sumber hukum pidana dan asas-asas hukum pidana, kesalahan dan pertanggungjawaban pidana, asas hukum pidana, sifat melawan hukum (wederrechtelijkheid), percobaan tindak pidana, penyertaan tindak pidana, pembantuan tindak pidana, hapusnya hak menuntut pidana, penggabungan/perbarengan tindak pidana (concursus-samenloop van stafbare feit), ketentuan terbaru hukum pidana dalam RUU KUHP, restorative justice dalam hukum pidana.

Konsep dasar hukum pidana, sumber hukum pidana dan asas-asas hukum pidana, kesalahan dan pertanggungjawaban pidana, asas hukum pidana, sifat melawan hukum (wederrechtelijkheid), percobaan tindak pidana, penyertaan tindak pidana, pembantuan ...

Hukum Pidana Islam

Buku ajar ini disusun dan ditulis berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester yang sudah dibuat sebelumnya sebanyak empat belas kali pertemuan. Penyusunan Buku Ajar Mata kuliah Hukum Pidana Islam ini merupakan salah satu langkah progresif yang harus dilakukan oleh setiap dosen dalam rangka memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran di bangku kuliah terutama yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. terkhusus buat mahasiswa Fakultas Hukum. Dengan disusunnya buku ajar ini dalam rangka sebagai langkah awal memahami materi Hukum Pidana Islam, tetapi kiranya tidak cukup hanya membaca buku ajar ini saja, namun masih perlu membaca buku-buku yang berkaitan dengan Hukum Pidana Islam untuk memperluas pengayaan pemahaman materi kuliah.

Dengan disusunnya buku ajar ini dalam rangka sebagai langkah awal memahami materi Hukum Pidana Islam, tetapi kiranya tidak cukup hanya membaca buku ajar ini saja, namun masih perlu membaca buku-buku yang berkaitan dengan Hukum Pidana Islam ...

KONSEP DAN APLIKASI LANDASAN PENDIDIKAN DALAM SEKOLAH PENGGERAK

Landasan pendidikan merupakan pijakan dasar konsep yang menjadi acuan dalam proses pendidikan secara komprehensif. Dalam konteks ini, landasan pendidikan difokuskan pada hakikat manusia sebagai makhluk pembelajar, interaksi sosial, proses pembelajaran, hingga problematika yang mendasari dalam pendidikan. Landasan pendidikan merupakan tumpuan, landas pacu atau pijakan dasar dalam melaksanakan proses pendidikan. Landasan-landasan tersebut adalah landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan ilmiah dan teknologi, landasan hukum, landasan ekonomi, landasan historis, dan landasan religious. Oleh karenanya, landasan-landasan di atas diperlukan sebagai pondasi dan pijakan dalam proses pendidikan. Pendidikan yang ada di suatu negara akan berubah atau akan adah penambahan sistem ataupun program. Hal ini dilakukan agar menjadikan negara yang maju dan tidak tertinggal zaman. Program yang akan dibuat dari waktu ke waktu tetap memeperhatikan perkembangan zaman dan landasan pendidikan. Landasan pendidikan adalah pijakan dasar konsep yang menjadi acuan dalam proses pendidikan secara komprehensif. Landasan Pendidikan difokuskan pada hakikat manusia sebagai maklhuk pembelajar, interkasi sosial, proses pembelajaran, hingga problematika yang mendasari dalam pendidikan. Nadim Makarin telah membuat Program Merdeka Belajar Episode Sekolah Penggerak. Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Sekolah penggerak dalam konteks landasan pendidikan mengacu pada landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan ilmiah dan teknologi, landasan hukum, landasan ekonomi, landasan historis, dan landasan religious dalam mewujudkan merdeka belajar. Program ini akan mendorong transisi pendidikan daerah untuk memiliki posisi yang sangat penting sebagai tempat konsultasi, mengacu pada kearifan lokal masingmasing daerah sehingga sekolah dapat lebih terinspirasi untuk membawa lebih banyak inspirasi perubahan lagi. Pasuruan, Magister Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Wiranegara

Jenis Pendidikan, Satuan Pendidikan, Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal, Pendidikan Informal, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Standar Nasional, Wajib Belajar, Kurikulum, ...

PANCASILA SEBAGAI PERSPEKTIF DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS-PKN

Buku ini dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi para pendidik, baik dosen maupun guru, untuk menggunakan Pancasila sebagai perspektif. Sejak tahun 1945 telah disepakati bahwa Pancasila menjadi dasar negara. Oleh karena itu, sudah seharusnya Pancasila menjadi dasar bagi penyusunan bahan pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah.

Buku ini dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi para pendidik, baik dosen maupun guru, untuk menggunakan Pancasila sebagai perspektif.

Etika Profesi Dalam Praktek Keperawatan

Book chapter ini disusun oleh sejumlah akademisi dan praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Buku ini diharapkan dapat hadir untuk memberikan kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Etika Profesi Dalam Praktik Keperawatan. Sistematika buku Etika Profesi Dalam Praktik Keperawatan ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Oleh karena itu diharapkan book chapter ini dapat menjawab tantangan dan persoalan dalam sistem pengajaran baik di perguruan tinggi dan sejenis lainnya.

Kekerasan sosial juga sering dialami oleh anak di masyarakat karena mereka dianggap sebagai kelompok yang paling lemah oleh karena itu ... perkembangan zaman dan IPTEK, hukum, dunia hiburan atau sosial media, kesehatan, dan olahraga 2.

Keutamaan Etika Islam: Menjadi Manusia Berkarakter & Berkualitas

Islam memiliki ajaran yang bernilai tinggi. Tidak hanya dari sisi pahala atau balasan di akhirat, tapi juga dari sisi efek positif yang ditimbulkannya dalam kehidupan sosial. Efek yang terasa bagi pelakunya, juga bagi masyarakat luas dan lingkungan. Demikianlah adanya, karena Islam tidak sekadar doktrin kaku yang diamalkan lalu selesai tanpa makna. Islam adalah ajaran yang hidup membawa misi abadi: rahmatan lil alamin, menjadi rahmat bagi alam semesta. Inilah buku tentang keutamaan-keutamaan etika Islam yang mendorong manusia untuk menjadi pribadi berkarakter dan berkualitas pada ujungnya. Disampaikan dengan bahasa sederhana, lugas dan penuh dengan eksplorasi dan perenungan tentang kehidupan, serta ditopang oleh sumber-sumber klasik dan autentik Islam: Al-Qur’an dan hadis Nabi, serta pandangan-pandangan dari para ulama besar, saleh, dan bijak bestari yang inspiratif dan motivatif.

Apalagi ditambah dengan adanya media-media sosial (social media) seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan sejenisnya. Pendek kata, masalah komunikasi antarmanusia di abad ini relatif tidak ada hambatan.

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Dalam kehidupan kita dewasa ini, tampaknya kita sudah terlalu sering mendengar adanya pejabat atau orang yang berkedudukan berprilaku menyimpang. Entah itu perilaku a moral maupun tindakan kriminal (seperti korupsi, kolusi dan nepotisme). Yang membuat ironi adalah di belakang nama mereka tidak jarang tersemat, gelar yang begitu panjang. Dari gelar sarjana strata satu bahkan hingga guru besar. Yang teranyar adalah ada kasus seorang guru besar tertangkap tangan sedang pesta sabu di Makassar pada penghujung tahun 2014 silam. Yang membuat ironi adalah, mengapa faktor pendidikan tidak berbanding lurus dengan perilaku seseorang? Ironi tersebut memang patut dipertanyakan. Sebab memang kenyataannya faktor pendidikan justru berbanding terbalik dengan perilaku seseorang. Tapi tentu saja kita tidak boleh apriori, sebab toh tidak sedikit orang yang berpendidikan namun juga mempunyai perilaku bermoral dan sesuai aturan. Namun banyaknya kasus yang menimpa orang-orang yang berpendidikan, patut mempertanyakan ironisme tersebut. Ibarat pepatah, “nila setitik, rusak susu sebelanga.” Meskipun kasus-kasus a moral dan menyimpang dari orang yang berpendidikan lebih sedikit daripada yang berprilaku bermoral dan sesuai aturan, hal ini cukup menjadi alasan mempertanyakan bagaimana peran pendidikan dalam kehidupan seseorang. Pendidikan, khususnya pendidikan Islam, sudah selayaknya tidak hanya bersifat formalitas. Jika pendidikan Islam hanya bersifat formalitas, maka yang terjadi adalah pendidikan tersebut tidak mampu mewarnai kehidupan seseorang. Buku ini setidaknya mengajak kepada pembaca untuk menjadikan pendidikan Islam tidak saja sebagai alat untuk menciptakan generasi yang beriman dan bertakwa namun juga menjadi gaya hidup seseorang maupun masyarakat. Hal ini dapat dicapai apabila pendidik dan peserta didik dapat mengetahui apa hakikat pendidikan Islam tersebut. Pengetahuan tentang hakikat inilah sesungguhnya yang menjadi pokok bahasan Filsafat Pendidikan Islam dalam buku ini. Sebagaimana diungkapkan penulis, Filsafat Pendidikan Islam memiliki maksud pada kajian pemikiran-pemikiran yang rasional, mendalam, sistematis, universal, dan spekulasi tentang pendidikan berdasarkan tuntunan ajaran Islam. Filsafat sendiri sebetulnya bukan barang aneh dalam Islam, meskipun sebagian besar umat Islam merasa khawatir dengan melekatnya istilah “filsafat” dalam kajian Islam. Kekhawatiran tersebut muncul karena filsafat dianggap dekonstruktif terhadap tatanan norma yang sudah mapan dalam Islam. Kekhawatiran ini sebenarnya tidak cukup beralasan, sebab dengan berfilsafat kita akan mengetahui hakikat yang tersimpan dalam suatu entitas keilmuan. Dengan berfilsafat kita akan dapat bertanya secara kritis dan akhirnya dapat menemukan jawaban yang esensial. Lebih dari itu, dalam al-Qur’an dan Hadits sesungguhnya telah mengisyaratkan umat Islam untuk berfilsafat. Sekiranya filsafat itu dimaksudkan sebagai usaha untuk mempelajari hubungan di antara manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam semesta, serta manusia dengan Tuhan, maka kita akan menjumpai pembahasan filsafat dalam al-Quran. Dalam ayat-ayat al-Qur’an yang dimaksud, banyak sekali ajakan kepada umat Islam untuk menggunakan akal pikirannya. Ajakan ini tidak lain adalah anjuran untuk berfilsafat itu sendiri. Bahkan di dalam Hadits, juga sangat lekat mengenai anjuran untuk berfilsafat ini. Seperti ada Hadits Nabi yang berbunyi, “ambillah hikmah (filsafat) darimana datangnya”; “agama itu adalah akal, barangsiapa yang tidak berakal maka ia tidak bisa beragama”; “tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China”, dan lain-lain. Jadi, filsafat dalam Islam sesungguhnya bukan suatu hal yang aneh namun justru dianjurkan. Akhirnya, buku ini pada dasarnya mengajak kepada para pembaca sekalian untuk mengetahui hakikat pendidikan Islam. Islam yang mempunyai ajaran moral yang begitu mulia, sudah selayaknya dapat ditransfer kepada setiap peserta didik dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Namun dalam proses pembelajaran tersebut, harus diketahui hingga esensi ataupun hakikatnya. Sehingga tujuan pendidikan Islam agar terbentuknya kepribadian yang utama berdasarkan pada nilai-nilai dan ukuran ajaran Islam dapat terwujud dengan baik. Selamat membaca!

Sebagaimana diungkapkan penulis, Filsafat Pendidikan Islam memiliki maksud pada kajian pemikiran-pemikiran yang rasional, mendalam, sistematis, universal, dan spekulasi tentang pendidikan berdasarkan tuntunan ajaran Islam.

Pendidikan Ilmu Psikologi

Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Pendidikan Ilmu Psikologi. Sistematika book chapter Pendidikan Ilmu Psikologi ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Oleh karena itu diharapkan book chapter ini dapat menjawab tantangan dan persoalan dalam sistem pengajaran Pendidikan Ilmu Psikologi di perguruan tinggi dan sejenis lainnya.

Oleh karena itu, penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan (psikologi pendidikan) juga merupakan suatu tuntutan bagi orang-orang yang bergelut dalam dunia pendidikan (Ichsan, 2016). Sakerebau (2018) menyatakan bahwa tugas psikologi ...

MANAJEMEN RANTAI PASOK UNTUK PENINGKATAN KETAHANAN DAN KEAMANAN PANGAN

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.

C. Rantai Pasok (Supply Chain) Supply chain atau dapat diterjemahkan rantai pasok adalah rangkaian hubungan antar perusahaan atau aktivitas yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal sampai ke tempat pembeli ...